Sabtu 01 Jan 2022 17:38 WIB

Infeksi Omicron Bentuk 'Kekebalan Super'? Ini Penjelasannya

Beberapa studi menyebutkan infeksi Omicron memberikan kekebalan terhadap Delta.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Nora Azizah
Beberapa studi menyebutkan infeksi Omicron memberikan kekebalan terhadap Delta (Foto: ilustrasi)
Foto: Pixabay
Beberapa studi menyebutkan infeksi Omicron memberikan kekebalan terhadap Delta (Foto: ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada sebuah kabar baik terkait infeksi alami Covid-19. Menurut penelitian terbaru, infeksi alami Covid-9 sangat mengurangi kemungkinan infeksi ulang. Beberapa penelitian awal menemukan studi menjanjikan tentang 'kekebalan super' pasca Omicron.

Dilansir dari laman Fortune, Sabtu (1/1), studi terakhir di Afrika Selatan menyebutkan bahwa infeksi Omicron bisa memberikan kekebalan terhadap varian Delta. Studi yang dilakukan oleh Afrika Health Research Institute menemukan bahwa respons antibodi pada orang yang sebelumnya terinfeksi Omicron meningkatkan perlindungan terhadap Delta hingga empat kali lipat.

Baca Juga

Para peneliti mengambil sampel studi terhadap 13 orang, dimana 11 orang di antaranuya terinfeksi Omicron. Dari hasil studi ditemukan bahwa dua pekan setelah kasus infeksi, antibodi bahkan meningkat hingga empat kali lipat. Berdasarkan studi ini dapat disimpulkan bahwa Omicron dapat menggantikan varian Delta sebagai jenis virus yang mendominasi.

“Hasil ini konsisten bahwa Omicron menggantikan varian Delta, karena dapat memperoleh kekebalan yang menetralkan Delta membuat infeksi ulang dengan Delta lebih kecil kemungkinannya,” ujar Pemimpin Penelitian, Khadija Khan.

Meskipun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa terlalu dini untuk menyimpulkan varian Omicron, namun para peneliti yakin bahwa Omicron menggantikan Delta. Omicron juga menyebabkan gejala yang tidak terlalu parah seperti yang sudah ditunjukkan dari temuan awal. 

Studi lainnya juga dilakukan Oregon Health & Science University yang menemukan bahwa kasus infeksi terobosan terhadap orang-orang yang sudah divaksinasi menciptakan 'kekebalan super'. Studi tersebut membandingkan sampel darah dari 52 karyawan universitas yang divaksinasi Pfizer dan terinfeksi dengan jenis virus yang berbeda, yakni Alpha, Beta, Gamma, dan Delta.

Studi menemukan bahwa antibodi diukur setelah kasusterobosan terjadi. Antibodi yang dihasilkan melimpah dan lebih efektif melawan virus dua pekan setelah infeksi terjadi. 

“Anda tidak bisa mendapatkan respon imun yang lebih baik dari ini. Kami belum memeriksa varian Omicron secara spesifik,” ujar Fikadu Tafesse, penulis laporan dan asisten profesor di OHSU School of Medicine.

Para peneliti juga menyebutkan, berdasarkan temuan ini, kasus infeksi terobosan dari varian Omicron akan menghasilkan response imunitas yang sama kuatnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement