Ahad 02 Jan 2022 03:42 WIB

Wali Kota: Penyelesaian Banjir di Kota Surabaya dengan Mencari Hulu Sungai

Masyarakat diminta mengubah kebiasaan hidup dengan tak lagi membuang sampah ke sungai

Pengemudi mendorong becak motornya yang mogok saat menerobos banjir di Jalan Petemon Timur, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (13/3/2021). Hujan deras yang mengguyur sejumlah kawasan di Surabaya selama dua jam mengakibatkan sejumlah ruas jalan terendam banjir. (ilustrasi)
Foto: Antara/Didik Suhartono
Pengemudi mendorong becak motornya yang mogok saat menerobos banjir di Jalan Petemon Timur, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (13/3/2021). Hujan deras yang mengguyur sejumlah kawasan di Surabaya selama dua jam mengakibatkan sejumlah ruas jalan terendam banjir. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA--Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyatakan salah satu cara untuk menyelesaikan banjir pada saat hujan deras di Kota Pahlawan, Jatim, yakni dengan cara mencari hulu sungai di setiap wilayah."Sekarang dilihat dan cari hulunya. Seperti banjir yang sebelumnya menggenang di Lontar dapat diselesaikan dengan cara membuat bozem (tampungan air). Kemudian, di depan Unesa (Universitas Negeri Surabaya) sudah tidak banjir, soalnya air dialirkan ke Kali Makmur," kata Eri Cahyadi di Surabaya, Sabtu (1/1).

Meski begitu, Eri mengakui, saat hujan deras turun, sejumlah kawasan di Kota Surabaya kerap terjadi banjir dan langsung surut. Maka, selain dilakukan pengerukan saluran, tentu saja persoalan ini harus diselesaikan dengan cara lain, seperti misalnya, memperbesar saluran atau membuat saluran baru yang dapat langsung menuju ke sungai utama. "Berarti untuk menyelesaikan banjir, tidak bisa kalau, oh, di kawasan sana banjir, langsung ke sana dikeruk, tidak bisa," katanya.

Baca Juga

Bahkan, lanjut dia, di kawasan Ketintang yang merupakan rumah kediamannya juga kerap banjir saat hujan deras turun. Khusus untuk masalah kawasan ini, kata dia, memang dikarenakan Sungai Ketintang Madya yang terkoneksi dengan Wonocolo, merupakan aliran irigasi untuk sawah.

Sementara saat ini, kawasan yang dulunya merupakan area persawahan tersebut, sudah dibangun rumah warga."Daerah Ketintang itu dulu irigasi, sehingga kalau air masuk ke sungai dialirkan ke sawah-sawah. Kalau sekarang sawahnya sudah jadi rumah, maka harusnya dibalik, yang awalnya mengalir ke irigasi, harus mengalir ke sungai," katanya.

Untuk itu, Eri memastikan, untuk menyelesaikan banjir di kawasan Ketintang, pihaknya akan membangun saluran yang dapat langsung mengalirkan air ke Sungai Rolak Gunungsari. Pembangunan saluran ini diharapkan ke depan dapat mengurangi beban sungai irigasi yang menuju ke Wonocolo."Jadi Insya Allah tahun 2022, seperti itu. Kami tahu masalahnya, hulunya apa, oh, di sana. Jadi kita buatkan got (saluran) yang masuk langsung ke Kali Rolak Gunungsari," katanya.

Selain menangani banjir dengan berpedoman pada hulu, Eri juga meminta masyarakat agar dapat mengubah kebiasaan hidup dengan tak lagi membuang sampah ke sungai. Tentu saja dalam menyelesaikan soal banjir, pemkot tak bisa bekerja sendiri dan butuh partisipasi gotong-royong serta kepedulian warga."Insya Allah anggaran tahun 2022, kami sepakat dengan DPRD fokus ke daerah-daerah yang ada banjir dan genangan langsung selesai. Harapannya kami, hujan tidak ada genangan. Ayo, diselesaikan bareng-bareng," katanya.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement