Sabtu 01 Jan 2022 14:24 WIB

Wawali Klaim Kota Surabaya sudah Capai Herd Immunity

Wawali Kota Surabaya Armuji menyebut vaksinasi dosis satu dan dua sudah 100 persen

Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji.Wakil Wali (Wawali) Kota Surabaya Armuji, Jawa Timur menyebutkan bahwa target vaksinasi di
Foto: Dok Pemkot Surabaya
Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji.Wakil Wali (Wawali) Kota Surabaya Armuji, Jawa Timur menyebutkan bahwa target vaksinasi di "Kota Pahlawan" itu untuk dosis satu dan dua telah mencapai 100 persen sehingga sudah terbentuk "herd immunity" atau kekebalan komunal.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wakil Wali (Wawali) Kota Surabaya Armuji, Jawa Timur menyebutkan bahwa target vaksinasi di "Kota Pahlawan" itu untuk dosis satu dan dua telah mencapai 100 persen sehingga sudah terbentuk "herd immunity" atau kekebalan komunal.

"Ini merupakan bekal utama untuk menatap tahun 2022 dengan optimistis, pandemi kita jaga dan ekonomi didorong tumbuh," katanyadi Surabaya, Sabtu.

Menurut dia, untuk pelaksanaan vaksinasi dosis satu di Surabaya telah mencapai 119,4 persen dengan 2.648.335 jiwa dan vaksinasi dosis dua telah terlaksana 101,43 persen dengan 2.249.782 jiwa. Menurut dia, kasus COVID-19 Surabaya semakin melandai. Bahkan rumah sakit rujukan di Surabaya saat ini lebih leluasa mengurus pasien non-COVID-19.

Sesuai data Satgas COVID-19 per 31 Desember 2021 pukul 17.00 WIB, angka kumulatif COVID-19 sebesar 67.078 dan hanya bertambah satu kasus dari 30 Desember 2021. Untuk tingkat kesembuhan mencapai 64.512 atau 96,18 persen dan angka kumulatif meninggal sebanyak 2.557 Jiwa.

"Untuk persentase kesembuhan di Kota Surabaya melampaui kesembuhan provinsi yang hanya tercatat pada 92,54 persen," katanya.

Ia mengucapkan terima kasih kepada segenap tenaga kesehatan, perangkat daerah hingga lurah, camat bahkan perangkat kampung mulai RT, RW, yang telah membantu Pemkot Surabaya dalam penanganan pandemi COVID-19 dan pemulihan ekonomi. Bahkan, lanjut dia, omzet pedagang dari sejumlah total 48 Sentra Wisata Kuliner (SWK) di Kota Surabaya, tercatat mulai merangkak naik. 

Kenaikan ini salah satunya disebabkan karena faktor melandainya pandemi COVID-19 dengan diikuti sejumlah kelonggaran."Ini berdasar pantauan kawan-kawan Dinas Koperasi," ungkap Armuji.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement