REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Dua pesawat nirawak (drone) bersenjata ditembak jatuh pada Senin (3/1) saat menuju pangkalan militer yang ditempati pasukan Amerika Serikat di Irak di dekat bandara internasional Baghdad. Hal itu dikatakan sumber-sumber keamanan Irak. Tidak seorang pun terluka dalam insiden tersebut.
Baca: Omicron Merajalela, Israel Siapkan Dosis Keempat Vaksin Covid-19
Serangan itu datang ketika Iran dan sekutunya di Irak memperingati haul kedua pembunuhan jenderal Iran terkemuka Qassem Soleimani. Soleimani terbunuh dalam serangan drone di dekat bandara Baghdad yang diperintahkan oleh presiden AS saat itu, Donald Trump. Mengomentari serangan pada Senin itu, seorang pejabat koalisi militer internasional pimpinan AS mengatakan sistem pertahanan di pangkalan itu telah menyerang dua drone bersayap permanen dan "pesawat-pesawat tanpa awak itu telah ditembak jatuh tanpa insiden".
"Ini adalah serangan berbahaya terhadap bandara sipil," pejabat itu mengatakan dalam pernyataan singkat.
Baca: Kuba Rayakan Ulang Tahun Revolusi Ke-63
Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Kelompok-kelompok bersenjata, yang menurut sejumlah pejabat Irak didukung oleh Iran, telah mengakui serangan-serangan serupa di masa lalu. Rekaman video dan pejabat koalisi memperlihatkan kepingan drone yang dilumpuhkan itu dan sayap salah satu drone tampak bertuliskan "pembalasan Soleimani".
Baca: China Kembali Berlakukan Lockdown di Perkotaan
Soleimani, kepala pasukan elite Garda Revolusi Iran, terbunuh bersama kepala milisi Irak Abu Mahdi al-Muhandis pada 3 Januari 2020 dalam serangan drone AS terhadap konvoi kendaraannya di bandara Baghdad. Ratusan pendukung kelompok milisi dukungan Iran berkumpul pada Minggu (2/1) di bandara Baghdad untuk memperingati kematian Soleimani dan meneriakkan slogan-slogan anti Amerika.