Jumat 07 Jan 2022 01:57 WIB

Lima Hikmah Surat Maryam untuk Rumah Tangga

Surat Maryam membahas soal rumah tangga.

Rep: Ratna ajeng tejomukti/ Red: Muhammad Hafil
Lima Hikmah Surat Maryam untuk Rumah Tangga. Foto:   Seorang anak membaca Alquran. Ilustrasi Muslim. Ilustrasi anak Muslim.
Foto: EPA-EFE/HOTLI SIMANJUNTAK
Lima Hikmah Surat Maryam untuk Rumah Tangga. Foto: Seorang anak membaca Alquran. Ilustrasi Muslim. Ilustrasi anak Muslim.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Menikah, memiliki keluarga dan membesarkan anak-anak yang lucu adalah naluri indah dan alami yang Allah tanamkan dalam diri kita. Surat Maryam membahas terkait hal itu dan mengaitkannya dengan dimensi spiritual pada hubungan ayah dan anak.

Melansir laman aboutislam.net, surat Maryam mengajarkan kepada kita bahwa tujuan utama di balik memiliki anak harus berangkat dari keinginan untuk membesarkan generasi masa depan untuk beribadah kepada Allah SWT. Tak hanya itu lima hikmah  dibalik ayat-ayat surat Maryam diantaranya, 

Baca Juga

Pertama, membentuk keluarga haruslah memiliki tujuan salah satunya memiliki anak shalih, dalam surat Maryam ayat 5-6 disebutkan,

وَإِنِّي خِفْتُ الْمَوَالِيَ مِنْ وَرَائِي وَكَانَتِ امْرَأَتِي عَاقِرًا فَهَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ وَلِيًّا.

يَرِثُنِي وَيَرِثُ مِنْ آلِ يَعْقُوبَ ۖ وَاجْعَلْهُ رَبِّ رَضِيًّا

Dan sungguh, aku khawatir terhadap kerabatku sepeninggalku, padahal istriku seorang yang mandul, maka anugerahilah aku seorang anak dari sisi-Mu, yang akan mewarisi aku dan mewarisi dari keluarga Ya'qub; dan jadikanlah dia, ya Tuhanku, seorang yang diridai."

Kedua,  mengajarkan anak untuk menghormati orang tua dalam kisah Isa  dalam surat Maryam ayat 32,

وَبَرًّا بِوَالِدَتِي وَلَمْ يَجْعَلْنِي جَبَّارًا شَقِيًّا

dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka.

Ketiga, hikmah dari anak yang beriman dan ayah yang tidak taat seperti kisah Nabi Ibrahim, Maryam ayat 44-45,

يَا أَبَتِ لَا تَعْبُدِ الشَّيْطَانَ ۖ إِنَّ الشَّيْطَانَ كَانَ لِلرَّحْمَٰنِ عَصِيًّا.يَا أَبَتِ إِنِّي أَخَافُ أَنْ يَمَسَّكَ عَذَابٌ مِنَ الرَّحْمَٰنِ فَتَكُونَ لِلشَّيْطَانِ وَلِيًّا

Wahai ayahku! Janganlah engkau menyembah setan. Sungguh, setan itu durhaka kepada Tuhan Yang Maha Pengasih.

Wahai ayahku! Aku sungguh khawatir engkau akan ditimpa azab dari Tuhan Yang Maha Pengasih, sehingga engkau menjadi teman bagi setan.

Keempat, jika ingin memiliki keluarga taat, kisah Ibrahim dan anaknya Ismail dapat menjadi teladan, disebutkan dalam Maryam ayat 54-55,

وَاذْكُرْ فِي الْكِتَابِ إِسْمَاعِيلَ ۚ إِنَّهُ كَانَ صَادِقَ الْوَعْدِ وَكَانَ رَسُولًا نَبِيًّا.وَكَانَ يَأْمُرُ أَهْلَهُ بِالصَّلَاةِ وَالزَّكَاةِ وَكَانَ عِنْدَ رَبِّهِ مَرْضِيًّا

Dan ceritakanlah (Muhammad), kisah Ismail di dalam Kitab (Al-Qur'an). Dia benar-benar seorang yang benar janjinya, seorang rasul dan nabi. Dan dia menyuruh keluarganya untuk (melaksanakan) salat dan (menunaikan) zakat, dan dia seorang yang diridai di sisi Tuhannya.

Kelima, meneguhkan keimanan bahwa manusia disunnahkan berkeluarha tetapi Allah berbeda dari makhluk Nya yang tidak membutuhkan keluarga, dijelaskan dalam Maryam ayat 88-92,

وَقَالُوا اتَّخَذَ الرَّحْمَٰنُ وَلَدًا.لَقَدْ جِئْتُمْ شَيْئًا إِدًّا.تَكَادُ السَّمَاوَاتُ يَتَفَطَّرْنَ مِنْهُ وَتَنْشَقُّ الْأَرْضُ وَتَخِرُّ الْجِبَالُ هَدًّا.أَنْ دَعَوْا لِلرَّحْمَٰنِ وَلَدًا.

وَمَا يَنْبَغِي لِلرَّحْمَٰنِ أَنْ يَتَّخِذَ وَلَدًا

Dan mereka berkata, "(Allah) Yang Maha Pengasih mempunyai anak." Sungguh, kamu telah membawa sesuatu yang sangat mungkar, hampir saja langit pecah, dan bumi terbelah, dan gunung-gunung runtuh, (karena ucapan itu), karena mereka menganggap (Allah) Yang Maha Pengasih mempunyai anak. Dan tidak mungkin bagi (Allah) Yang Maha Pengasih mempunyai anak.

Sumber:

https://aboutislam.net/shariah/quran/quranic-reflections/surat-maryam-familys-source-spirituality

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement