REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Bursa Efek Indonesia (BEI) Sulawesi Utara (Sulut) mencatat nilai transaksi saham di sana mengalami peningkatan sebesar 326 persen sampai dengan November 2021.
"Hingga November 2021 nilai transaksi saham di Sulut mencapai Rp 17,5 triliun atau naik 326 persen jika dibandingkan 2020 hanya Rp 4,1 triliun," kata Kepala BEI Sulut Mario Iroth, di Manado, Kamis (6/1).
Mario mengatakan, rata-rata nilai transaksi per bulan pada 2021 sebesar Rp1,59 triliun. Nilai itu lebih tinggi dibandingkan periode 2020 yang rata-rata per bulan sebesar Rp 372 miliar.
Begitu pula dengan pertumbuhan investor pasar modal di Sulut naik signifikan, terutama periode Januari-November 2021, yaitu mencapai 23.255 investor atau tumbuh 82,93 persen. "Investor pasar modal yakni termasuk saham, obligasi, reksadana dan sebagainya di Sulut tumbuh sebanyak 23.255 investor atau 82,93 persen jika dibandingkan tahun lalu," kata Mario.
Dengan demikian, total investor pasar modal hingga akhir November 2021 mencapai 51.295 investor, dibandingkan investor pada akhir 2020 yang tercatat 28.040 investor. Begitu juga, dengan pertumbuhan investor khusus saham dari 14.869 investor di tahun 2020, tumbuh 11.083 investor atau 74,54 persen, jadi 25.952 investor di akhir November 2021.
Mario mengatakan, penambahan investor saham baru setiap tahun, terutama dari generasi milenial, menandakan minat masyarakat memanfaatkan instrumen pasar modal untuk berinvestasi cukup tinggi.