Jumat 07 Jan 2022 02:23 WIB

Pemkot Kendari Minta Tempat Usaha Pasang PeduliLindungi Cegah Omicron

Semua usaha seperti hotel, restoran dan lainnya harus siapkan aplikasi Pedulilindungi

Warga mengunduh aplikasi PeduliLindungi (ilustrasi)
Foto: ANTARA/SISWOWIDODO
Warga mengunduh aplikasi PeduliLindungi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Pemerintah Kota Kendari, Sulawesi Tenggara meminta kepada semua pengelola tempat usaha di daerah ini agar mengoptimalkan penggunaan PeduliLindungi bagi pengunjung demi mencegah Covid-19 dan varian baru Omicron. Sekretaris Daerah Kota Kendari Nahwa Umar di Kendari, Kamis (6/1/2022) mengatakan bahwa pemerintah memberikan atensi tinggi terhadap upaya pencegahan varian baru Covid-19 jenis Omicron yang kasusnya terus bertambah di beberapa daerah di Indonesia.

"Kita sudah menetapkan, pokoknya semua usaha seperti hotel, restoran, hiburan malam, rumah makan, dan lainnya harus menyiapkan aplikasi PeduliLindungi. Jadi ketika orang mau masuk harus pakai PeduliLindungi sebagai bukti bahwa dia sudah vaksin," katanya.

Baca Juga

Menurut Nahwa, salah satu upaya mencegah varian Omicron dan meningkatkan cakupan vaksinasi maka semua tempat harus menerapkan aplikasi PeduliLindungi sehingga seseorang yang belum melakukan vaksinasi dapat diketahui. Selain itu, dia menyampaikan bahwa pemerintah akan memberikan waktu selama satu minggu bagi tempat usaha yang menerapkan pemasangan PeduliLindungi. Setelah itu, Tim Gugus Tugas maupun Yustisi akan melihat penerapannya di lapangan.

"Jadi nanti teknisnya masing-masing usaha harus menyiapkan barcode PeduliLindungi. Jadi, ketika orang datang harus dia scan. Kalau dia tidak ada PeduliLindunginya, ya harus vaksin dulu," ujar dia.

Dia meminta pengelola tempat usaha agar tidak mengizinkan pengunjung masuk jika terdeteksi di PeduliLindungi belum melakukan vaksinasi demi mencegah Covid-19 dan varian baru Omicron.

"Artinya yang belum vaksin tidak diperbolehkan masuk di tempat wisata, restoran, hotel, dan tempat usaha lainya," katanya.

Kepala Dinas Kesehatan Kendari Rahminingrum mengatakan bahwa sampai hari ini kasus Omicron di daerah ini belum ada laporan. Meski begitu, dia meminta semua pihak tidak lengah namun tetap waspada dengan menerapkan protokol kesehatan dengan ketat termasuk mengikuti program vaksinasi hingga dosis lengkap.

"Meskipun tidak ada kasus terkonfirmasi, tidak ada kasus aktif kita harus tetap waspada, pakai masker jaga jarak termasuk ikuti vaksinasi," kata dia.

Baca juga : 10 Gejala tak Biasa Covid-19 Akibat Varian Omicron

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement