REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- Ketersediaan air bersih masih menjadi kendala serius beberapa masyarakat di pedesaan, seperti warga Dusun Kedungliwung, Boyolali, Jawa Tengah. Hal itu mendorong BMH terus menggulirkan program yang sangat penting yakni sumur bor untuk warga pedesaan.
"Alhamdulillah, setelah dua kali pengeboran di sekitar dusun ini tidak berhasil menemukan sumber air, yang ketiga ini berhasil. Suka cita bagi kami semua termasuk warga yang ada di Dusun Kedungliwung, Desa Gosono, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah," terang Kordinator BMH Gerai Boyolali, Sunarto, Ahad (9/1).
Ia menambahkan, Dusun Kedungliwung ini selalu menjadi langganan kekeringan setiap tahunnya. Sumur-sumur buatan warga selalu kering jika musim kemarau tiba.
Sumur ini menjadi manivestasi niat kebaikan dari dr H Soffin Arfian Sp OG sekeluarga yang menanggung seluruh biaya pembuatan sumur bor ini.
"Saya berharap, sumur bor ini akan bermanfaat dan berkah untuk warga di dusun ini," unkapnya seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Sutrisno selaku kepala dusun sangat berterima kasih kepada BMH yang telah mewujudkan sumur bor di dusun yang dipimpinnya.
"Matursembah nuwun, kulo mewakili warga Dusun Kedungliwung mengucapkan beribu-ribu terimakasih atas dibangunnya sumur bor ini. Semoga tahun ini, jika musim kemarau, masyarakat saya sudah bisa terbantu dengan sumur dari BMH ini," tuturnya.
Dusun Kedungliwung dihuni oleh 240 kepala keluarga (KK) dengan jumlah warga lebih kurang 720 jiwa. “Rencananya sumur bor ini akan digunakan oleh warga, juga untuk mengisi stok air wudhu di dua masjid dan dua mushala yang ada di dusun ini, sehingga masyarakat bisa lancar dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, termasuk dalam hal ibadah,” ungkap Sunarto.