Selasa 11 Jan 2022 12:29 WIB

Arab Saudi Larang Perempuan Kunjungi Makam Nabi Muhammad

Kunjungan ke makam Nabi Muhammad sekarang dibatasi hanya untuk peziarah laki-laki.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Ani Nursalikah
Arab Saudi Larang Perempuan Kunjungi Makam Nabi Muhammad. Jamaah Masjid Nabawi antre hendak berziarah ke makam Rasulullah SAW di Madinah.
Foto: Amin Madani/Republika
Arab Saudi Larang Perempuan Kunjungi Makam Nabi Muhammad. Jamaah Masjid Nabawi antre hendak berziarah ke makam Rasulullah SAW di Madinah.

REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH -- Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi telah melarang perempuan mengajukan izin untuk mengunjungi makam Nabi Muhammad SAW. Aturan ini baru diterapkan setelah pengumuman yang dibuat lembaga tersebut selama akhir pekan.

Dilansir dari The New Arab, Senin (10/1), kunjungan ke makam sekarang dibatasi hanya untuk peziarah laki-laki. Sementara perempuan hanya dapat memperoleh izin untuk mengunjungi Rawdah Suci atau daerah antara situs rumah Nabi dan mimbar di Masjid al-Nabawi atau Masjid Nabawi. 

Baca Juga

Belum jelas mengapa kementerian mengambil keputusan ini dan tidak ada pernyataan resmi yang dirilis. Izin umroh biasanya diperoleh melalui aplikasi telepon khusus yang diluncurkan oleh kementerian bernama Eatmarna. Umroh merupakan ibadah yang dapat dilakukan setiap saat sepanjang tahun, berbeda dengan ibadah haji tahunan ke Makkah yang hanya terjadi setahun sekali.

Kementerian mengatakan aplikasi Eatmarna akan diperbarui secara berkala untuk memberi tahu para peziarah tentang slot waktu yang tersedia bagi mereka untuk memesan. Ini membutuhkan setidaknya 30 hari di antara setiap kunjungan.

Saat ini, Arab Saudi sedang berjuang mengatasi infeksi corona dengan mencatat 4.778 kasus Covid-19 baru dan dua kematian terkait virus tersebut dalam 24 jam menurut catatan hingga Senin (10/1). Jumlah ini mendekati angka harian tertinggi 4.919 kasus baru yang tercatat pada Juni 2020. 

Arab Saudi mencatat kasus pertama varian omicron pada 1 Desember yang diduga berasal dari negara Afrika Utara yang dirahasiakan. Jumlah kasus Covid-19 telah melonjak ke tingkat global karena varian Omicron yang lebih menular menyebar. Kematian global, bagaimanapun, tetap jauh di bawah puncak puncak Januari 2021 karena varian Omicron menunjukkan gejala yang lebih ringan daripada bentuk Covid-19 lainnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement