REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Asosiasi Konsumen China (CCA) menyerukan warga memboikot promosi makanan dari restoran siap saji asal Amerika Serikat (AS), KFC. Mereka menuding KFC mendorong pemborosan makanan.
Seruan itu muncul setelah KFC meluncurkan promosi paket makanan bekerja sama dengan Pop Mart, pembuat mainan China yang terkenal dengan kotak misterinya.
Pelanggan KFC dapat mengoleksi versi terbatas boneka Dimoo saat membeli paket makanan tertentu. CCA mengklaim, promosi itu membuat sejumlah konsumen KFC menjadi kalap dalam membeli.
“(KFC) menggunakan penjualan blind box edisi terbatas untuk membujuk dan membiarkan pembelian paket makanan yang tidak rasional serta berlebihan dari konsumen, yang bertentangan dengan ketertiban umum, kebiasaan yang baik dan semangat hukum," kata CCA dalam sebuah pernyataan, dikutip laman BBC, Kamis (13/1/2022).
Menurut CCA promosi KFC itu membuat konsumen menghabiskan uang hingga 10.494 yuan untuk lebih dari 100 paket makanan. Tak sedikit dari makanan tersebut yang disia-siakan karena para pembeli itu lebih berniat untuk mengoleksi bonke Dimoo.
Belum ada pernyataan resmi dari KFC maupun Pop Mart terkait adanya seruan boikot tersebut. Pada 2020, Presiden China Xi Jinping mempelopori kampanye besar-besaran untuk melawan limbah makanan. Xi menyebut, skala makanan yang disia-siakan sangat mengejutkan dan menyedihkan.
Kampanye itu dikenal dengan “Clean Plate Campaign”. Kekhawatiran tentang ketahanan pangan selama pandemi Covid-19 turut melatari lahirnya kampanye tersebut. Dengan adanya kampanye itu, Cina melarang pemengaruh (influencers) mempertontonkan makanan berlebihan di platform media sosial mereka. Sementara konsumen atau pelanggaran restoran didorong untuk tidak memesan makanan melebihi dari apa yang bisa mereka konsumsi.