Jumat 14 Jan 2022 19:47 WIB

BPBD DKI Sisir Gedung Berpotensi Retak Seusai Gempa Banten

Contact center 112 disiagakan untuk menerima dan menginformasikan kepada masyarakat.

Pegawai berhamburan keluar gedung setelah merasakan gempa di kawasan perkantoran Jl. M.H. Thamrin, Jakarta, Jumat (14/1/2022). Guncangan gempa berkekuatan magnitudo (M) 6,7 di wilayah Banten terasa hingga Jakarta.
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Pegawai berhamburan keluar gedung setelah merasakan gempa di kawasan perkantoran Jl. M.H. Thamrin, Jakarta, Jumat (14/1/2022). Guncangan gempa berkekuatan magnitudo (M) 6,7 di wilayah Banten terasa hingga Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyisir gedung yang berpotensi retak atau rusak setelah diguncang gempa. Diketahui, gempa yang berpusat di Banten ikut mengguncang Ibu Kota Jakarta pada Jumat (14/1/2022), sore.

Pelaksana tugas Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Sabdo Kurnianto menjelaskan, pihaknya sudah mengerahkan petugas di lima wilayah kota untuk mengantisipasi kejadian usai gempa. "Sudah jalan. Petugas kita di lima wilayah kota sudah melakukan kaji cepat, kemudian kita juga siagakan contact center 112 untuk menerima dan memberikan informasi kepada masyarakat," kata Sabdo.

Baca Juga

Sabdo menjelaskan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan TNI, Polri, serta SKPD terkait penyisiran tersebut. BPBD DKI berupaya aktif memberikan edukasi dan sosialisasi penanganan pasca kejadian gempa kepada masyarakat baik melalui media massa dan media sosial.

Ketika terjadi gempa di dalam ruangan, masyarakat diminta segera keluar dari ruangan, berlindung di bawah meja yang kuat, serta menjauh dari benda yang mudah jatuh dan pecah. Masyarakat juga diminta tidak menggunakan lift, melainkan jalur evakuasi seperti tangga darurat.

"Bila di luar ruangan, hindari bangunan yang retak atau rusak, serta pastikan bangunan tempat tinggal aman dari gempa," kata Sabdo.

Berdasarkan informasi resmi dari BMKG, gempa dengan Magnitudo 6,7 terjadi pukul 16.05 WIB yang berpusat di 52 kilometer Sumur, Banten. Titik gempa berada di 7.01 lintang selatan dan 105.26 bujur timur berkedalaman 10 kilometer.

Gempa susulan terjadi dengan kekuatan 5,7 pada pukul 16.49 WIB yang berpusat di 54 km Barat Daya Sumur, Banten. Meski terjadi gempa susulan, BMKG menyebutkan dua kejadian gempa itu tidak berpotensi tsunami.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement