REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU — Sampah terlihat menumpuk di kawasan pesisir pantai Desa Dadap, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, belakangan ini. Sampah-sampah itu disebut “kiriman” dari daerah lain.
Berdasarkan pantauan, Senin (17/1/2022), sampah terlihat hampir di sepanjang pesisir Dadap, sekitar Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Ngupaya Mina. Kebanyakan berupa sampah plastik. Kepala Desa (Kades) Dadap Asyriqin Syarif Wahadi mengeklaim sampah-sampah tersebut bukan berasal dari warga desanya. Sebab, kata dia, di desanya sudah tersedia tempat pembuangan sampah. “Kalau yang di pantai itu sampah ‘kiriman’, bukan dari Desa Dadap,” kata dia.
Asyriqin menjelaskan, Desa Dadap berada di ujung wilayah Kabupaten Indramayu, sehingga langsung berhadapan dengan laut. Menurut dia, desanya menjadi muara dari sejumlah sungai. Ia menyebut sampah yang berada di kawasan pesisir itu berasal dari aliran sungai.
Karena itu, Asyriqin mengharapkan pada aliran sungai di setiap perbatasan desa bisa dipasang saringan sampah. Dengan begitu, kata dia, setiap desa bisa berperan dalam membersihkan sampah di aliran sungai, sehingga tidak terbawa ke pesisir. “Kalau seperti itu enak, setiap desa punya tanggung jawab masing-masing. Tidak dialirkan begitu saja, sehingga akhirnya menumpuk di sini (pesisir pantai Dadap),” kata dia.
Salah satu warga setempat, Udin, juga menyebut sampah di pesisir pantai Dadap ini berasal dari sungai. Menurut dia, ada juga sampah dari tengah laut yang terbawa gelombang ke tepi pantai. Ia menyebut adanya tumpukan sampah di pesisir Dadap ini merupakan persoalan yang berulang. “Ya sudah bertahun-tahun, dari dulu seperti itu,” katanya.
Udin mengaku terganggu dengan adanya sampah-sampah itu. Meskipun tidak sampai menghalangi keberangkatan maupun kepulangan kapal nelayan, tumpukan sampah itu dinilai mengganggu pemandangan dan menimbulkan bau tak sedap. Ia berharap tumpukan sampah ini bisa segera ditangani. “Ya inginnya sih dibersihkan, biar pantai jadi bersih,” ujar Udin.