Ahad 23 Jan 2022 11:01 WIB

Khofifah: 129 Pekerja Migran Indonesia Tiba di Jatim

Gubernur Jatim mengatakan, ada percepatan kedatangan pekerja migran Indonesia.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Ratna Puspita
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa
Foto: istimewa
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan, ada 129 Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Malaysia yang tiba di Bandara Juanda pada Sabtu (22/1). Khofifah memastikan, jajaran Forkopimda Jatim telah menyiapkan berbagai sarana dan prasarana karantina, dalam upaya mencegah lonjakan Covid-19.

"Ada 129 PMI termasuk anak-anak dan bayi datang dari Malaysia. Ada percepatan yang semula kedatangan tanggal 26 Januari. Insya Allah kami siap membantu memfasilitasi PMI," kata Khofifah, Ahad (23/1).

Baca Juga

Terkait mekanisme penanganan PMI ketika berada di tempat karantina, Khofifah menjelaskan, sama dengan yang telah dijalani para PMI ketika turun dari Bandara Soekarno-Hatta dan kemudian dikarantina di Wisma Atlet. Di Jawa Timur, setelah mereka mendarat di Juanda, PMI akan melakukan tes swab PCR dan hal lain sesuai dengan standar protokol kesehatan kedatangan dari luar negeri.

Ketika menunggu hasil swab PCR, PMI dilarang makan dan minum. Dari hasil swab PCR, lanjutnya, apabila ada PMI yang terkonfirmasi positif, akan dirujuk ke RSUD dr. Soetomo, sedangkan PMI yang negatif dikarantina di Asrama Haji.

PMI yang berada di Asrama Haji akan dikarantina selama 7 hari, setelah itu diperbolehkan pulang secara mandiri atau dijemput Pemda setempat. "Berbagai kesiapsiagaan telah dilakukan. Dan semua ini sudah disimulasikan secara matang. Insya Allah kami bersama tim secara kolektif ikut mengawal dan mengawasi kedatangan dan penanganan PMI," ujarnya. 

Selain mekanisme kedatangan, lanjut Khofifah, ketersediaan tempat tidur di asrama haji dinilai cukup memadai, yakni sebanyak 650 tempat tidur. Khofifah menambahkan, apabila kuota PMI yang dikarantina di Asrama Haji penuh, Pemprov Jatim memiliki dua opsi lain, yakni di gedung Lembaga Penjaminan Mutu Pemerintah Kemendikbud dan Diklat Kementerian Agama (Kemenag) yang keduanya berlokasi di Ketintang. 

Apabila ketiga tempat itu juga penuh, kata Khofifah, PMI akan memakai hotel yang sudah disediakan pemerintah. "Kurang lebih ada 27 hotel yang akan disediakan untuk karantina PMI. Sedangkan untuk non PMI disediakan di 6 hotel," kata dia. 

Setelah dari Malaysia, PMI yang selanjutnya diperkirakan hadir sebanyak 164 orang dari Brunei Darussalam. PMI dari Brunei Darussalam dijadwalkan mendarat di Bandara Internasional Juanda pada 28 Februari 2022.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement