Ahad 23 Jan 2022 18:22 WIB

Sarana Lapang Merdeka dan Alun-Alun Sukabumi Tutup Tiap Minggu Demi Cegah Omicron

Penutupan sarana Lapang Merdeka dan Alun-Alun Sukabumi hingga waktu belum ditentukan

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Nur Aini
Suasana Lapang Merdeka Kota Sukabumi pada Ahad (23/1/2022)
Foto: Republika/Riga Nurul Iman
Suasana Lapang Merdeka Kota Sukabumi pada Ahad (23/1/2022)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Sarana Lapang Merdeka dan Alun-Alun Kota Sukabumi untuk sementara waktu ditutup pada setiap hari Minggu atau Ahad. Penerapan kebijakan dalam mencegah munculnya kasus varian baru Omicron itu mulai diterapkan pada Ahad (23/1/2022).

 

Baca Juga

Informasi penutupan sarana Lapang Merdeka dan Alun-Alun sudah diinformasikan kepada warga beberapa hari lalu. Selain itu di pintu masuk Lapang Merdeka Kota Sukabumi misalnya terpasang spanduk besar tentang penutupan kawasan tersebut.

 

''Dalam rangka menahan laju penyeberan Covid-19 terutama varian Omicron, Pemkot dan unsur forkopimda menutup sementara Alun-alun dan Lapang Merdeka setiap hari Minggu mulai 23 Januari 2022,'' ujar Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi, Ahad (23/1/2022). Sarana yang ditutup setiap minggu ini diberlakukan sampai situasi terkendali dan sesuai arahan pemerintah pusat.

Di mana, kata Fahmi, kecendrungan Omicron naik di wilayah Jawa Barat. Meskipun hingga kini belum ada kasus Omicron di Kota Sukabumi.

 

Fahmi mengungkap kebijakan itu berlaku sampai batas waktu yang belum ditentukan. Pemerintah berharap agar warga masyarakat dapat memaklumi dan juga menaati aturan yang berlaku.

Untuk mengawal ketentuan tersebut pada Ahad pagi terlihat petugas Satpol PP dan Dinas Perhubungan Kota Sukabumi yang menjaga kawasan tersebut. Di mana masih ada pengunjung yang datang terutama dari luar Kota Sukabumi yang datang dan akhirnya diberikan pengertian mengenai kebijakan tersebut.

Baca: Pantau Stok Minyak Goreng, Wali Kota Surabaya: Saya Bingung Ada yang Kehabisan

Baca: Daerah Diminta Perketat Prokes, Wapres: Kita tidak Ingin Covid-19 Seperti di Luar Negeri

 

Misalnya warga asal Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi Dadang (34 tahun). ''Saya penasaran ingin melihat Lapang Merdeka dan Alun-Alun tapi tutup,'' kata dia. Ia berharap kawasan tersebut bisa dibuka kembali.

Baca: Penyu Bali Terganggu Klub di Pantai, Suara Bising Jadi Enggan Bertelur

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement