Selasa 25 Jan 2022 10:03 WIB

Penduduk Desa di Irak Simpan Alquran Berusia 700 Tahun

Alquran berusia 700 tahun ditemukan di Irak.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Muhammad Hafil
Penduduk Desa di Irak Simpan Alquran Berusia 700 Tahun
Foto: Iqna.ir
Penduduk Desa di Irak Simpan Alquran Berusia 700 Tahun

REPUBLIKA.CO.ID,BAGHDAD --- Penduduk desa Sulaymaniyah di Timur Laut Irak menyimpan sebuah manuskrip Alquran yang diperkirakan ditulis oleh ulama pada 700 tahun lalu. Alquran tua ini pun begitu mendapat perhatian khusus dari warga. Terlebih ada banyak cerita berkaitan dengan Alquran yang berusia tua ini. Banyak orang yang bertaubat kemudian bersumpah menggunakan Alquran ini. 

Seperti dilansir Iqna.ir pada Selasa (25/1) Alquran ini memiliki dimensi 37x26 sentimeter  dan ditulis di atas kertas langka yang mendapat perlindungan ekstra dari panas dan kelembaban berkat minyak dan bahan khusus diatasnya. 

Baca Juga

Alquran seberat 2,2 kilogram ini ditulis dengan tinta hitam, sedangkan tinta merah digunakan untuk penomoran ayat dan memberikan penjelasan tambahan di sisi-sisinya.

Khader Abdullah adalah pemegang Alquran tua tersebut. Ia memperolehnya turun temurun dari orang tuanya. Pria berusia 66 tahun itu mengatakan bahwa manuskrip tersebut mewakili warisan, nilai sejarah, estetika dan seni dan tidak berbeda dengan salinan Al-Qur'an lainnya dalam bentuk, isi, kata, huruf, dan gerakannya.

Menurut Abdullah, orang tua yang tinggal di desa itu, Alquran ditulis oleh seorang ulama senior di daerah yang dikenal sebagai Imam Davoud.

Penduduk desa sebelumnya menyimpan Alquran di masjid, yang juga menyandang nama penulisnya, tetapi setelah itu pihak berwenang memutuskan untuk menyimpannya di museum. Namun, warga menolak tawaran tersebut karena menganggap naskah tersebut sebagai warisan budaya mereka sendiri.

Penduduk setempat menggunakan Alquran untuk bersumpah atau memohon selama terjadinya masalah dan bencana di desa mereka, dan inilah yang mendorong Abdullah untuk menyimpan salinannya sampai sekarang di rumahnya dan tidak menyerahkannya kepada lembaga pemerintah mana pun.

Zana Johar, seorang guru Quran di desa yang belajar membaca dan menulis di masa kecilnya berkat Quran ini, menyesali kurangnya perhatian dan minat pihak berwenang terhadap desa bersejarah dan warisannya. 

“Jika salinan Alquran ini ada di negara lain, banyak studi sejarah dan penelitian akan dilakukan untuk mengungkap bahan yang digunakan dalam penulisannya, terutama kertas yang digunakan di dalamnya," katanya.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement