Selasa 25 Jan 2022 11:37 WIB

Pemkab Kepulauan Seribu Operasikan Mesin Bisa Ubah Plastik Jadi BBM

Mesin pirolisis dioperasikan di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu Utara sejak 2019.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Bupati Kepulauan Seribu, Junaedi.
Foto: Dok Pemkab Kepulauan Seribu
Bupati Kepulauan Seribu, Junaedi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Seribu mengoperasikan kembali mesin pirolisisyang mampu mengubah sampah plastik menjadi bahan bakar minyak (BBM) jenis Solar di Kelurahan Pulau Harapan, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara. Pemkab Kepulauan Seribu sudah memanfaatkan mesin pirolisis di Pulau Pramuka, Kelurahan Pulau Panggang, Kepulauan Seribu Utara sejak 2019.

"Ke depan kami harapkan mesin pirolisis plastik ini tidak hanya di Pulau Harapan saja, tetapi di semua pulau permukiman. Sehingga selain bisa mengurangi sampah, manfaatnya juga bisa dirasakan oleh nelayan Kepulauan Seribu," ujar Bupati Kepulauan Seribu, Junaedi dalam siaran pers yang diterima di Jakarta Utara, Selasa (25/1/2022).

Baca Juga

Junaedi mengatakan, mesin pirolisis plastik di Kelurahan Pulau Harapan merupakan hasil kolaborasi antara Pemkab Kepulauan Seribu dengan PT Astra International Tbk untuk mengurangi sampah plastik dengan cara mendaur ulang sampah di wilayah tersebut menjadi BBM jenis Solar.

Perwakilan PT Astra International, Bondan Susilo mengatakan, bantuan mesin pirolisis plastik itu merupakan bagian dari program Kampung Berseri Astra dengan semangat mengurangi sampah plastik di Kepulauan Seribu. "Mesin pirolisis plastik sebelumnya sudah diberikan untuk Kelurahan Pulau Panggang, dan ini bantuan yang kedua di Pulau Harapan. Ke depan, kami akan berikan di kelurahan lain," tutur Bondan.

Mengutip informasi Pusat Kajian Kebijakan Strategis (Pusjakstra) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, pirolisis adalah proses dekomposisi kimia suatu bahan menggunakan pemanasan (thermolisis) tanpa kehadiran oksigen atau dengan udara yang terbatas. Hasil pirolisis dapat berupa tiga jenis produk yaitu padatan (charcoal atau arang), gas (fuel gas), dan cairan (bio-oil).

Hasil uji laboratorium terhadap BBM yang dihasilkan mesin pirolisis plastik ternyata relatif stabil dan bisa mengoperasikan mesin dua langkah (2-tak), seperti gergaji mesin (chainsaw). Teknologi pirolisis plastik itu juga tidak memerlukan listrik yang besar dan tempat yang luas. Sehingga pekerjaan mengubah sampah plastik agar menjadi lebih bermanfaat itu mudah dilakukan oleh setiap warga Pulau Pramuka.

Indonesia sangat berkomitmen untuk mengurangi sampah plastik. Dalam 15 tahun terakhir, Indonesia menghadapi tantangan besar dalam sampah plastik karena jumlah dan fraksi sampah plastik terus meningkat yang sebagian besar dihasilkan dari barang plastik sekali pakai, seperti kantong plastik, kemasan plastik fleksibel (sachet dan pouch), sedotan plastik, dan wadah busa plastik (styrofoam).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement