REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bupati Kepulauan Seribu Junaedi mengatakan akan membangun rumah sakit umum daerah (RSUD) dengan status tipe C di Pulau Karya di Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, Kabupaten Kepulauan Seribu. Sehingga nantinya RS tersebut memudahkan masyarakat untuk berobat.

"Saya usulkan rumah sakit dengan status tipe C. Lahan sudah disiapkan di Pulau Karya. Dari pihak rumah sakit sudah melihat lahan yang akan dibangun," kata Junaedi kepada wartawan di gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat pada Selasa (7/11/2023).

Dia menjelaskan, kebutuhan masyarakat semakin bertambang dalam bidang kesehatan. Sehingga, Junaedi merasa perlu menambahkan fasilitas RSUD untuk menjangkau masyarakat yang ingin berobat.

"Saat ini masih ada pasien yang dirujuk ketika ada darurat dirujuk ke darat sehingga tidak tertolong, ya karena memang fasilitas rumah sakitnya, kita ingin ditingkatkan. Kalau peningkatan akan komplet spesialis dan lainnya," kata Junaedi.

Menurut dia, lahan yang dibangun RSUD milik Pemprov DKI Jakarta. Karena itu, masalah lahan bukan menjadi kendala. "Kita kalau di tingkat kabupaten tidak ada anggaran. Dananya tidak bisa, itu kewenangannya Dinas Kesehatan (DKI)," ujar Junaedi.

Sebelumnya, RSUD yang memiliki dokter spesialis di Kabupaten Kepulauan Seribu hanya berlokasi di Pulau Pramuka. Karena itu, Komisi A DPRD DKI mengusulkan agar Bupati Kepulauan Seribu menginisiasi pembangunan RSUD lainnya.

"Kaitannya dengan kesehatan, rumah sakit di sana itu tipe D sekelas puskesmas rawat inap. Makanya dengan adanya usulan saya untuk dibangun rumah sakit tipe C (RSUD) diharap mampu memperbaiki pelayanan kesehatan," kata Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta, Mujiyono di Grand Cempaka, Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada Selasa (10/10/2023).

Usulan pembangunan RSUD tipe C, kata Mujiyono, akan disampaikan dalam rapat Badan Anggaran pada fase pendalaman Raperda APBD tahun anggaran 2024 bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD). "Nanti di Banggar akan dilakukan pembahasan terhadap keterlibatan Dinas kesehatan," kata Mujiyono.

Ikuti Whatsapp Channel Republika