Rabu 26 Jan 2022 11:05 WIB

Waspada Cuaca Ekstrem Ancam Warga Kota Bogor

Cuaca ekstrem diprediksi akan terus terjadi hingga Maret

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Nur Aini
Cuaca ekstrem (ilustrasi)
Foto: Antara/Umarul Faruq
Cuaca ekstrem (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR— Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor mengimbau agar warganya waspada dengan kemungkinan terjadinya lagi angin kencang dengan curah hujan tinggi, serta kilat dan petir. Hal itu mengingat Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi cuaca ekstrem akan terus terjadi hingga Maret mendatang.

Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, mengimbau agar masyarakat menghindari titik-titik yang memiliki potensi bencana tinggi. Hal itu terutama jalan-jalan protokol yang memiliki pohon-pohon besar di sisi jalan.

Baca Juga

“Saya juga sudah meminta Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperumkim) Kota Bogor kembali mengontrol pohon-pohon tinggi yang memiliki risiko tinggi, umur tua, dahan patah, dan sebagainya,” ujar Dedie, Rabu (26/1/2022).

 

Di samping itu, ia juga meminta masyarakat untuk lebih memahami mitigasi bencana terutama mereka yang tinggal di dekat pohon besar yang rawan patah, harus melakukan antisipasi.

Selain itu, kata Dedie, masyarakat juga diminta agar tidak membangun atau membuat bangunan yang menempel pada Tebing Penahan Tanah (TPT). Hal itu pun menjadi masalah sebab ia banyak menemukan rumah di Kota Bogor yang dibangun berdekatan dengan TPT atau turap.

“Banyak rumah di Kota Bogor yang berdekatan dengan turap. Sehingga turapnya runtuh karena tidak kuatnya menahan beban. Mudah mudahan masyarakat bisa lebih waspada,” ujarnya.

Masyarakat di bantaran sungai pun diminta agar menjaga kelesarian dengan tidak membuang sampah sembarangan. “Sehingga ketika cuaca ekstrem terjadi tidak terjadi banjir yang berkepanjangan,” ujarnya.

 

Kepala Stasiun Klimatologi Bogor, Indra Gustari, menjelaskan kejadian curah hujan dengan intensitas lebat, sangat lebat, hingga ekstrem disertai kilat petir dan angin kencang masih berpotensi tinggi di seluruh wilayah Jawa Barat sampai Maret 2022. Hal itu khususnya bagian selatan, tengah, dan utara wilayah Jawa Barat.

“Pada bulan Januari 2022 dan Februari 2022, yaitu wilayah yang diprediksi akan berada pada puncak musim hujan 2021/2022,” kata Indra.

Khusus untuk daerah bertopografi curam atau bergunung atau rawan longsor, Indra meminta agar masyarskat dan pemerintah tetap waspada, khususnya pada kejadian hujan dengan intensitas ringan hingga sedang yang terjadi selama beberapa hari berturut-turut.  

 

 

Sedangkan, pada daerah dataran rendah dan dekat aliran sungai, untuk mewaspadai potensi genangan atau banjir. Indra pun mengimbau kepada masyarakat dan instansi terkait agar tetap waspada terhadap masih tingginya potensi bencana hidrometeorologis seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, hujan es dan angin kencang.

“Prospek prakiraan cuaca hingga 27 Januari 2022, waspada masih berpotensi terjadinya hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat, petir, dan angin kencang pada siang hingga malam hari di wilayah Jawa Barat di antaranya yakni wilayah Kabupaten Bogor dan Kota Bogor,” ujarnya.

Baca: Kriteria Sekolah yang Bisa Kembali Gelar PJJ Menurut Satgas

Baca: Thailand Izinkan Warga Menanam Ganja di Rumah

Baca: Akun Instagram Giring Ganesha Sudah Muncul Lagi

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement