REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito memastikan penerapan Travel Bubble antara Singapura dengan Indonesia, khususnya di kawasan Batam dan Bintan akan terus dimonitor dan dievaluasi. Hal ini untuk memastikan penerapan pembukaan pariwisata ini tetap menerapkan prinsip kehati-hatian.
"Nantinya implementasi sektor pembukaan pariwisata ini akan trus dievaluasi sesuai hasil monitoring dan penemuan kasus di wilayah penerapan travel Bubble," ujar Wiku dalam keterangan persnya secara daring, Selasa (25/1).
Pemerintah kata Wiku, menjamin pembukaan sektor pariwisata dilaksanakan dengan penuh kehati-hatian di tengah pandemi Covid-19 yang masih berlangsung. Wiku menjelaskan, Satgas juga sudah mengeluarkan Surat Edaran Nomor 3 Tahun 2022 sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan wisata agar tetap terkendali.
Ia mengatakan, sistem bubble yang akan diterapkan yaitu melalui pemisahan pengunjung yang memiliki risiko terpapar Covid -19 dengan masyarakat umum baik akibat riwayat kontak, atau riwayat bepergian ke wilayah yang telah terjadi transmisi komunitas.
"Mekanisme ini pun disertai dengan pembatasan interaksi hanya pada orang dalam satu kelompok atau bubble sana dan penerapan prinsip karantina untuk meminimalisir resiko penyebaran Covid-19," ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan uji coba travel bubble antara Singapura dengan Indonesia, khususnya di kawasan Batam dan Bintan dimulai pada Senin (24/1/2022). Itu akan menjadi salah satu langkah strategis untuk membangkitkan ekonomi dan pariwisata nasional.
Skema uji coba akan dilakukan secara bertahap yang diikuti dengan pemantauan, pengendalian, dan evaluasi pelaksanaan travel bubble dalam rangka mencegah terjadinya peningkatan penularan Covid-19.
“Rencana pembukaan Kepulauan Riau untuk wisatawan mancanegara Singapura lewat skema travel bubble telah disetujui Presiden Joko Widodo sebagai prototipe untuk memulai pembukaan ekonomi khususnya pariwisata secara terkontrol dan terbatas, berkelanjutan dan meningkat secara bertahap,” kata Sandiaga.