REPUBLIKA.CO.ID, LONDON --Liga Primer Inggris telah menunda 22 pertandingan dalam enam pekan terakhir. Hal itu karena fakta beberapa tim tidak mampu memenuhi kuota pemain untuk menjalani pertandingan.
Berdasarkan protokol Liga Primer, klub yang meminta penundaan pertandingan, harus membuktikan kalau mereka tidak bisa menyediakan paling tidak 12 pemain dan kiper yang bugar.
Kriteria itu tidak merujuk pada pemain yang terjangkit virus Covid-19. Alhasil, sejumlah klub menuding kalau beberapa penundaan pertandingan dilakukan secara tidak adil. Sejumlah pelatih juga telah mengungkapkan komplain mereka ke publik.
''Kami telah memahami dimana penundaan pertandingan merusak integritas Liga Primer,'' kata manajer Arsenal, Mikel Arteta awal Januari lalu, dikutip dari Marca, Rabu (26/1).
Berdasarkan komplain ini, Liga Primer telah memanggil pemegang saham untuk melakukan pertemuan, dengan tujuan mengubah protokol dan memperketat kriteria penundaan pertandingan karena Covid-19. Hanya satu dari 20 penundaan pertandingan yang telah mendapatkan jadwal.
Sementara Liga Primer masih kesulitan untuk menentukan tanggal pertandingan yang telah ditunda sebelumnya.
Di sisi lain, UEFA telah memberi lampu hijau untuk membuat jadwal pertandingan saat kompetisi Eropa sedang berlangsung. Tapi tetap, sampai saat ini masih belum ada kepastian nasib Liga Inggris.