Kamis 27 Jan 2022 03:01 WIB

Berawal dari Sekolah Menjahit, Kini Bisa Menjadi Tambahan Penghasilan Keluarga

Para peserta sekarang sudah bisa mendisain model baju dan menjahit halusan.

Bertempat di masjid Nur Sholeh Sangkrah, sekolah jahit binaan Rumah Zakat bisa terlaksana danrutin dilaksanakan setiap dua pekan sekali.Dalam kegiatan tersebut, Wardi Yanto yang merupakan bendahara masjid bertindak sebagai mentor.
Foto: istimewa
Bertempat di masjid Nur Sholeh Sangkrah, sekolah jahit binaan Rumah Zakat bisa terlaksana danrutin dilaksanakan setiap dua pekan sekali.Dalam kegiatan tersebut, Wardi Yanto yang merupakan bendahara masjid bertindak sebagai mentor.

REPUBLIKA.CO.ID,SOLO--Bertempat di masjid Nur Sholeh Sangkrah, sekolah jahit binaan Rumah Zakat bisa terlaksana danrutin dilaksanakan setiap dua pekan sekali.Dalam kegiatan tersebut, Wardi Yanto yang merupakan bendahara masjid bertindak sebagai mentor.

Seperti yang dilakukan pada Minggu (16/1), ibu-ibu nampak antusias mengikuti pelatihan menjahit ini. Tidak disangka, pelatihan menjahit ini membuahkan hasil. Dari sekolah menjahit ini, Ibu-ibu yang belum bisa menjahit menjadi bisa menjahit. Dan yang sudah bisa menjahit tapi menjahit konveksi sekarang sudah bisa mendisain model baju dan menjahit halusan.

Baca Juga

Seperti yang dialami Sri, salah seorang warga Sangkrah. Sebelumnya Sri dari tidak bisa menjahit. Namun setelah 2 bulan mengikuti sekolah menjahit, dirinya bisa lancar menjahit bahkan bisa mendapatkan tambahan penghasilan.

Jadi sekarang setiap harinya saya menjalankan tugas saya sebagai ibu rumah tangga dan juga menjahit daster di rumah. Per hari bisa mendapat penghasilan sekitar 25 - 40 ribu rupiah. Selain sekolah jahit di masjid, melalui pendampingan Rumah Zakat saya juga diarahkan bagaimana cara mendapat jahitan konveksi agar bisa dikerjakan di rumah. "Dan sekarang ini sedang latihan sedikit demi sedikit untuk bisa menjahit halusan. Saya juga bisa sharing dan bertanya langsung ke rumah pelatih jika menemuikesulitan saat menjahit," kata Sri.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement