REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Masa kepemimpinan Djamhuron sebagai Ketua Umum KONI DKI Jakarta akan segera habis. Rencananya saat Musyawarah Provinsi KONI DKI yang akan digelar 27 Maret 2022 agenda utamanya adalah pemilihan ketum KONI DKI Jakarta periode 2022-2026.
Diperlukan figur terbaik untuk menjadi nahkoda baru KONI DKI Jakarta. Pasalnya dalam dua edisi Pekan Olahraga Nasional terakhir. Yakni PON 2016 Jawa Barat dan PON 2021 Papua, Kontingen Ibukota yang seharusnya menjadi barometer olahraga nasional gagal menjadi yang terbaik atau juara umum.
Sebagai ibukota negara, dengan berbagai fasilitas yang ada DKI Jakarta sepantasnya selalu menjadi juara umum. Namun kenyataanya selalu kalah bersaing dari Jawa Barat yang secara back to back menjadi juara umum PON yakni tahun 2016 dan 2021.
Persaingan PON 2025 yang akan digelar di Aceh dan Sumatera Utara pastinya akan lebih ketat. Oleh sebab itu KONI DKI memang benar-benar butuh pemimpin yang dapat menjamin Mari Bung Rebut Kembali (merebut gelar juara umum PON) bukan lagi menjadi slogan semata.
Calon nahkoda baru KONI DKI Jakarta harus mampu menjalim komunikasi dengan semua stake holder, dari mulai atlet, pelatih, klub olahraga, pengurus cabang olahraga, pihak swasta hingga pemangku kekuasaan di pemerintahan DKI Jakarta.
Ini penting, agar Nahkoda baru KONI DKI nanti mampu menyerap aspirasi apa yang diinginkan para stake holder yang harus saling bekerjasama. Dekat dengam atlet dan pelatih agar tidak ada atlet maupun pelatih terbaik yang dimiliki tim DKI Jakarta ini tidak dibajak pindah ke daerah lain saat perhelatan PON. Salah satu penyebab kegagalan DKI Jakarta menjadi juara umum PON, banyak atlet terbaik yang dibajak ke provinsi pesaing.
Sedangkan dekat dengan kekuasaan dalam hal ini Legislatif dan eksekutif ini berkaitan dengan anggaran. Harus diakui anggaran olahraga di DKI Jakarta tidak besar, banyak daerah lain yang jauh lebih besar. Sehingga selain mampu melakukan pembinaan juga memiliki dana cukup untuk membajak atlet elit yang jaminan emas PON.
Memang sebenarnya juara umum PON bukanlah satu-satunya faktor penentu keberhasilan sebuah daerah di bidang olahraga. Ada penilaian lainnya. Tetapi memang harus diakui PON adalah gengsi daerah, dimana apapun dilakukan untuk menjadi juara umum.
Saat ini telah dibentuk Tim Penjaringan dan Penyaringan (TPP) Calon Ketua Umum (Caketum). TPP dihuni tujuh orang perwakilan yang dipilih oleh cabang olahraga (cabor). TPP dipilih dan diputuskan saat Rapat Kerja (Raker) KONI DKI Jaya di Grand Cempaka Resort, Cipayung, Jawa Barat pada 14 Desember 2021.
Ketujuh orang tersebut yakni Aldwin Rahadian (ketua), Pandapotan Sinaga (sekretaris), RBJ Bangkit (wakil ketua I), Hengky Silatang (wakil ketua II), Ahmad Yani (wakil sekretaris), Wilbertus Sihotang (anggota) dan Widodo Edi Sektianto (anggota).
Ketua TPP Aldwin Rahadian menyatakan, beberapa tahapan untuk pemilihan caketum sudah ditetapkan. Kata dia, untuk pendaftaran bakal calon (balon) akan dibuka pada tanggal 15 Januari 2022.
Sebulan kemudian atau tepatnya tanggal 15 Februari 2022 kata Aldwin adalah penutupan pendaftaran. "Penutupan ini sampai jam 17:00 WIB. Lalu, tanggal 18 Februari 2022 pemberitahuan kekurangan administrasi untuk bakal calon ketum," tegas Ketua Bidang Hukum KONI DKI Jakarta beberapa waktu laku.
Tahapan selanjutnya pada tanggal 19-27 Februari 2022 masuk dalam agenda pengembalian form yang sudah dilengkapi bagi balon ketum. TPP akan memberikan informasi balon ketum karena dinyatakan lengkap secara administrasi. Informasi ini pada tanggal 28 Februari 2022.
TPP juga akan melakukan uji publik kepada balon ketum. Uji publik ini akan digelar pada tanggal 5 Maret 2022. Uji publik agar masyarakat Jakarta dan cabor mengetahui visi misi balon ketum.
TPP juga memberikan jadwal masa kampanye kepada para calon. Kampanye ini agar para calon bisa mensosialisasikan visi misinya kepada cabor dan masyarakat ibu kota. Masa kampanye akan dilakukan mulai tanggal 6 hingga 26 Maret 2022. Saat kampanye para cabor bisa melihat sosok mana yang cocok untuk memimpin KONI ke depan.
Disaat calon melakukan masa kampanye pada tanggal 6 hingga 26 Maret 2022, TPP tetap bekerja dengan melakukan evaluasi tahap akhir. Dan pada acara Musorprov, TPP akan mengumumkan secara resmi nama calon dari balon menjadi calon ketum KONI DKI Jakarta periode 2022-2026.
Untuk calon ketua umum KONI DKI Jakarta periode 2022-2026 minimal memiliki dukungan sembilan cabor. Salah satu syarat ini adalah hasil kesepakatan seluruh cabor saat menggelar raker.
Selain sembilan dukungan cabor, calon ketua umum juga wajib atau pernah menjadi pengurus di KONI DKI Jakarta atau kepengurusan pada cabor.
Rekomendasi lainnya yakni setiap anggota KONI DKI Jakarta atau cabor hanya berhak mengusulkan satu nama bakal calon atau balon. Dan dukungan yang sudah diberikan tidak bisa dicabut kembali.
Hingga akhir pekan lalu masih belum ada satu Balon Ketum KONI DKI Jakarta yang mendaftarkan diri. Batas akhir pendaftaran adalah 15 Februari 2022. Semoga figur terbaik terpanggil untuk menjadi nahkoda baru olahraga ibukota.