REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bandara Halim Perdanakusuma ditutup sementara sejak kemarin (26/1/2022) untuk proses revitalisasi. Direktur Utama PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) Muhammad Awaluddin mengatakan, seluruh pesawat komersial yang dioperasikan maskapai niaga berjadwal dan tidak berjadwal sebanyak 67 unit telah dipindahkan secara bertahap pada 22-25 Januari 2022 ke bandara penerima.
“Skenario perpindahan pesawat komersial dari Bandara Halim Perdanakusuma ke bandara penerima berjalan sangat lancar," kata Awaluddin dalam pernyataan tertulisnya, Rabu (27/1/2022).
Awaluddin menjelaskan, bandara yang paling banyak menerima perpindahan pesawat maskapai niaga berjadwal dan tidak berjadwal dari Bandara Halim Perdanakusuma adalah Bandara Soekarno-Hatta. Dia menuturkan, Bandara Soekarno-Hatta menerima sebanyak tujuh unit pesawat maskapai niaga berjadwal dan 42 unit pesawat maskapai niaga tidak berjadwal.
Dia memastikan, Bandara Soekarno-Hatta mengoptimalkan parking stand yang ada untuk menerima kepindahan pesawat dari Bandara Halim Perdanakusuma. “Bandara Soekarno-Hatta memiliki parking stand yang bisa untuk memarkir hingga 270 unit pesawat sehingga kapasitasnya sangat siap untuk menerima kepindahan pesawat dari Bandara Halim Perdanakusuma," kata Awaluddin.
Dia menambahkan, koordinasi dengan maskapai juga sudah dilakukan terkait penempatan pesawat dan terminal penumpang pesawat. Melalui perpindahan pesawat ini, Awaluddin mengatakan, Bandara Soekarno-Hatta dapat mendukung revitalisasi Bandara Halim Perdanakusuma sekaligus memastikan konektivitas penerbangan nasional tetap terjaga.
Sementara itu, sejak kemarin (26/1/2022), penerbangan niaga berjadwal Batik Air dan Citilink yang sebelumnya dioperasikan di Bandara Halim Perdanakusuma saat ini mulai beroperasi di Bandara Soekarno-Hatta. Batik Air beroperasi di Terminal 2E dan Citilink beroperasi di Terminal 3.
Penerbangan VVIP dan VIP kini juga dilakukan di Bandara Soekarno-Hatta. Bandara Soekarno-Hatta memiliki Terminal VIP yang berada di kawasan Terminal 3 yang difungsikan untuk melayani penerbangan tamu kenegaraan.