Kamis 27 Jan 2022 10:59 WIB

Rupiah Amblas, Dolar AS Berpeluang Tembus ke Level Tertinggi

Rencana pemberian stimulus Bank Sentral diyakini mendorong penguatan dolar AS

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pekerja menunjukkan uang dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang di Jakarta.  Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terpantau mengalami pelemahan pada hari ini, Kamis (27/1). Rupiah pagi ini dibuka melemah 33 poin ke level 14.386 per dolar AS melanjutkan pelemahan pada penutupan kemarin.
Foto: ANTARA/Dhemas Reviyanto
Pekerja menunjukkan uang dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang di Jakarta. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terpantau mengalami pelemahan pada hari ini, Kamis (27/1). Rupiah pagi ini dibuka melemah 33 poin ke level 14.386 per dolar AS melanjutkan pelemahan pada penutupan kemarin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terpantau mengalami pelemahan pada hari ini, Kamis (27/1). Rupiah pagi ini dibuka melemah 33 poin ke level 14.386 per dolar AS melanjutkan pelemahan pada penutupan kemarin. 

Pelemahan rupiah terjadi karena efek penguatan dolar AS atas optimisme bank sentral AS, Federal Reserve (The Fed). The Fed mengindikasi akan menyelesaikan pemberian stimulus paling tidak di awal Maret sehingga setelah itu bisa melakukan kenaikan suku bunga. 

Baca Juga

"Pernyataan tersebut sontak membuat dolar AS relatif menguat hampir ke seluruh mata uang termasuk Rupiah," kata Analis Indonesia Comodity and Derivatives Exchange (ICDX), Nikolas Prasetia, Kamis (27/1). 

Sementara itu, Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina yang saat ini terus memanas berpotensi menyebabkan terjadinya perang terbuka. Menurut Ibrahim, kondisi ini bisa membuyarkan rencana The Fed untuk menaikkan suku bunga. 

"Karena dalam kondisi carut marut peperangan yang akan melibatkan beberapa negara besar bisa saja akan mempengaruhi kebijakan-kebijakan bank sentral," kata Ibrahim.

Meski demikian, Ibrahim melihat pelaku pasar saat ini hanya condong ke kabar kenaikan suku bunga sehingga indeks dolar mengalami penguatan yang signifikan. Ibrahim memperkirakan sentimen ini bisa membawa dolar AS ke level tertinggi. 

"Ada kemungkinan indeks dolar ini menuju ke level tertinggi 97.50, ini akan mempengaruhi pelemahan mata uang rupiah, euro maupun poundsterling," tutur Ibrahim.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاَذَانٌ مِّنَ اللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖٓ اِلَى النَّاسِ يَوْمَ الْحَجِّ الْاَكْبَرِ اَنَّ اللّٰهَ بَرِيْۤءٌ مِّنَ الْمُشْرِكِيْنَ ەۙ وَرَسُوْلُهٗ ۗفَاِنْ تُبْتُمْ فَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْۚ وَاِنْ تَوَلَّيْتُمْ فَاعْلَمُوْٓا اَنَّكُمْ غَيْرُ مُعْجِزِى اللّٰهِ ۗوَبَشِّرِ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِعَذَابٍ اَلِيْمٍۙ
Dan satu maklumat (pemberitahuan) dari Allah dan Rasul-Nya kepada umat manusia pada hari haji akbar, bahwa sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya berlepas diri dari orang-orang musyrik. Kemudian jika kamu (kaum musyrikin) bertobat, maka itu lebih baik bagimu; dan jika kamu berpaling, maka ketahuilah bahwa kamu tidak dapat melemahkan Allah. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang kafir (bahwa mereka akan mendapat) azab yang pedih,

(QS. At-Taubah ayat 3)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement