Sabtu 29 Jan 2022 16:16 WIB

Airlangga: 1 Februari Kebijakan Minyak Goreng Satu Harga Berlaku

Saat ini masih banyak pedagang menjual minyak goreng stok harga lama.

Rep: S Bowo Pribadi/ Red: Indira Rezkisari
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (kedua kiri) berbincang dengan warga saat kegiatan operasi pasar murah di Salatiga, Jawa Tengah, Sabtu (29/1/2022). Operasi pasar murah tersebut diharapkan dapat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan minyak goreng dan kebutuhan pokok dengan harga murah
Foto: ANTARA/Aloysius Jarot Nugroho
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (kedua kiri) berbincang dengan warga saat kegiatan operasi pasar murah di Salatiga, Jawa Tengah, Sabtu (29/1/2022). Operasi pasar murah tersebut diharapkan dapat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan minyak goreng dan kebutuhan pokok dengan harga murah

REPUBLIKA.CO.ID, SALATIGA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto menegaskan, harga minyak goreng bakal berlaku sesuai dengan HET Pemerintah mulai 1 Februari 2022. Saat ini di pasaran masyarakat masih mendapati harga minyak goreng dengan harga tinggi. Penyebabnya masih ada sejumlah pedagang yang ingin menghabiskan stok pembelian sebelum pemerintah menetapkan kebijakan minyak goreng satu harga.

Hal ini terungkap dari kunjungan rombongan Menko Perekonomian, di Pasaraya I Salatiga, Kota Salatiga, Jawa Tengah, Sabtu (29/1/2022). Menurut Airlangga saat memonitor harga minyak goreng di pasar dalam (Pasaraya I Salatiga) masih ditemukan beberapa pedagang yang menjual dengan harga masih tinggi. “Kami cek langsung ke pedagang, masih ada yang ingin meghabiskan stok (harga lama),” ungkapnya, saat memberikan keterangan pers usai melaksanakan pemantauan di Pasaraya I Salatiga.

Baca Juga

Airlangga berharap, per 1 Februari nanti, harga komoditas minyak goreng sudah bisa mencapai Rp 14.000 per liter untuk minyak goreng kemasan premium dan Rp 13.500 liter untuk yang sederhana. Sedangkan untuk minyak goreng curah, harganya sudah berada di Rp 9.500 per kilogram. “Sehingga harga minyak goreng ini tidak lagi memberatkan masyarakat,” tegasnya.

Menko Perekonomian juga mengungkapkan, harga minyak goreng yang sempat menembus harga Rp 20.000 per liter tentu sangat memberatkan karena itu baru untuk satu jenis belanjaan. "Itu harga satu belanjaan, padahal kita juga harus membeli ayam, ikan dan yang lain. Tentu menjadikan harga (pengeluaran) untuk belanja kebutuhan menjadi lebih banyak dari biasanya,” tegasnya.

Sebelumnya, Airlangga beserta rombongan yang juga didampingi Wali Kota Salatiga, Yuliyanto, menyempatkan untuk menemui para pedagang di lantai dua Pasaraya I Salatiga tersebut. Di sejumlah pedagang, masih ditemukan harga minyak goreng kemasan premium di atas Rp 14.000 per liter. Bahkan ada yang menjual minyak goreng seharga Rp 41.000 untuk kemasan dua liter.

Beberapa pedagang beralasan, ia harus menghabiskan stok harga lama terlebih dahulu sebelum menjual dengan harga Rp 14.000. “Ini menghabiskan stok pak dan harapan kami (pedagang) harga minyak goreng segera stabil pak,” ungkap salah satu pedagang Pasaraya I Salatiga.

Airlangga menambahkan, kebijakan minyak goreng satu harga sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat. “Pemerintah harus menjaga harga-harga pangan agar stabil, terutama menjelang lebaran tahun 2022 nanti,” lanjutnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement