REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Organisasi masyarakat (ormas) Muhammadiyah menyatakan, siap menyiapkan sumber daya manusia (SDM) unggul di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dalam menyongsong ibu kota negara (IKN) Nusantara yang berdiri di lahan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara. Hanya saja, pemerintah pusat belum menjadwalkan secara resmi kapan Jakarta tak lagi menjadi IKN.
Wakil Ketua Umum Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kaltim, Mariman Darto mengatakan, pihaknya tidak ingin warga asli Kaltim tak bisa mengikuti perubahan yang terjadi akibat adanya pemindahan ibu kota. Untuk itu, Muhammadiyah terus melakukan pengembangan diri agar dapat memberikan kontribusi dalam peningkatan mutu dan kualitas pendidikan masyarakat.
Menurut Mariman, lahirnya Universitas Muhammadiyah Kaltim menambah energi baru penyelenggaraan pendidikan terbaik di Provinsi Kaltim. "Ini menjadi sangat penting. Bahkan dari sisi pengembangan dosen Muhammadiyah saat ini ada yang melanjutkan pendidikan di dalam dan luar negeri. Kami menyongsong IKN dengan sangat siap," tuturnya dalam siaran pers di Jakarta, Ahad (30/1/2022).
Selain perguruan tinggi, sambung dia, untuk pendidikan dasar, menengah, dan atas juga terus ditingkatkan. Bahkan, menurut Mariman, Muhammadiyah mendirikan satu pesantren guna membangun karakter dalam mempersiapkan SDM yang tangguh dan mampu menghadapi tantangan ke depannya.
"Untuk kesehatan, pengembangan rumah sakit sudah mulai kami lakukan di beberapa tempat. Dan Muhammadiyah sudah menyiapkan dua perusahaan, untuk mengantisipasi perubahan," ujarnya. Langkah itu dilakukan lantaran masuknya perusahaan besar lainnya di Kaltim juga perlu diantisipasi.
Dia mengatakan, ada dua perusahaan yang bergerak di bidang infrastruktur, yang disiapkan Muhammadiyah dalam menyambut IKN. "Namun, tetap yang utama adalah membangun kesadaran masyarakat untuk siap dengan adanya IKN," ucap Mariman.