REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Provinsi Kalimantan Timur HM Yadi Robyan Noor mengatakan, stok minyak goreng di daerah ini mencukupi hingga dua bulan ke depan.
"Stok minyak goreng di Kaltim per 25 Januari 2022 sebanyak 658.500 liter atau sekitar 549 ton. Minyak goreng itu tersebar di distributor, toko swalayan, dan pedagang," kata Yadi di Samarinda, Kalimantan Timur, Selasa (1/2/2022).
Ia mengatakan, stok minyak goreng di Kaltim diperkuat dengan kuota operasi pasar sebesar 80.000 liter atau sekitar 67 ton dari PT Kutai Refinery Nusantara dalam Program Minyak Goreng Satu Harga. Dengan demikian total stok berkisar 738.500 liter atau sekitar 615,5 ton minyak goreng.
Di Kaltim, kata Yadi, kebutuhan minyak goreng per bulan sebesar 546.000 liter (sekitar 455 ton) yang terdiri atas kebutuhan rumah tangga 376.740 liter (314 ton) dan kebutuhan industri 169.260 liter (141 ton).
Untuk kebutuhan rumah tangga, meliputi 293.311 liter kemasan premium, 22.277 liter kemasan sederhana, dan 55.692 liter curah. Mulai Selasa (1/2/2022), lanjut Yadi, pemerintah melalui Kementerian Perdagangan mengeluarkan aturan baru terkait harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng.
Yadi menjelaskan Kementerian, Perdagangan membagi dalam tiga kategori HET, yakni HET minyak curah Rp 11.500/liter, kemasan sederhana Rp 13.500/liter, dan minyak goreng premium Rp 14.000/liter. "Penyesuaian ini merupakan dinamika agar harga minyak goreng tetap terkendali. Pemerintah hadir untuk membantu masyarakat," kata dia.