Jumat 04 Feb 2022 05:50 WIB

Resmi Terima KMA, Kemenag Harap STAI Al Bayan Hidayatullah Inklusif dan Wasathiyah

STAI Al Bayan Makassar menyelenggarakan tiga program studi (prodi).

Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) Kemenag RI, Prof Dr Suyitno MAg (kedua dari kiri)  menyerahkan Keputusan Menteri Agama (KMA) izin pendirian Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al Bayan Hidayatullah Makassar kepada Ketua Yayasan Al Bayan Ustadz  Suwito Fatah MM (kedua dari kanan)  di Hotel Teras Kita Makassar, Kamis (3/2).
Foto: Dok Yayasan Al Bayan Makassar
Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) Kemenag RI, Prof Dr Suyitno MAg (kedua dari kiri) menyerahkan Keputusan Menteri Agama (KMA) izin pendirian Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al Bayan Hidayatullah Makassar kepada Ketua Yayasan Al Bayan Ustadz Suwito Fatah MM (kedua dari kanan) di Hotel Teras Kita Makassar, Kamis (3/2).

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR  -- Yayasan Al Bayan Hidayatullah Makassar secara resmi menerima dokumen Keputusan Menteri Agama (KMA) izin pendirian Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al Bayan Hidayatullah Makassar.

KMA institusi dan prodi untuk STAI Al Bayan diserahkan secara langsung oleh Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) Kemenag RI, Prof Dr Suyitno MAg dan diterima Ketua Yayasan Al Bayan Ustadz  Suwito Fatah MM pada kegiatan silaturahim  dan penyerahan KMA di Hotel Teras Kita Jl AP Pettarani, Makassar, Kamis (3/2).

Secara resmi, KMA STAI Al Bayan telah terbit sejak 2 September 2021 lalu untuk menyelenggarakan tiga program studi (prodi), yakni Prodi  Ekonomi Syariah, Prodi Tadris Matematika dan Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtadaiyah (PGMI).

Dalam pidatonya, Prof Suyitno menjelaskan sebuah bahwa perguruan tinggi prinsipnya didirikan untuk memberikan pendidikan untuk semua lapisan masyarakat, tidak eksklusif untuk kelompok tertentu saja, tapi harus inklusif.

"Selain itu, Kemenag menegaskan agar STAI Al Bayan harus memperhatikan betul pengajaran kurikulum wasathiyah. Sehingga sarjana keluaran STAI menjadi duta-duta bangsa yang membawa nilai Islam wasatiyah dan inklusif," tegasnya seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

photo
STAI Al Bayan menyelenggarakan tiga program studi (prodi), yakni Prodi Ekonomi Syariah, Prodi Tadris Matematika dan Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtadaiyah (PGMI).  (Foto: Dok Yayasan Al Bayan Makassar)

Senada dengan harapan pihak Kemenag, Ustadz  Suwito dalam sambutan sebelumnya lebih dahulu menegaskan STAI Al Bayan digagas dan didirikan untuk membawa misi Islam rahmatan lil'alamin,  kaffatallinnas. (Islam yang menjadi rahmat bagi seluruh alam, dan ditujukan kepada manusia seluruhnya).

"Yakni menjadi perguruan tinggi yang akan mencetak para sarjana yang akan memberikan kemanfaatan dan kemajuan Islam di NKRI," jelasnya.

Mewakili Dewan Pembina dan jajaran pengurus Yayasan Al Bayan maupun Badan Pengelola STAI Al Bayan, Ustadz  Suwito  mengucapkan terima kasih atas kepercayaan Kemenag yang memberikan izin dan akreditasi untuk STAI Al Bayan.

"Kami juga mengharapkan bimbingan dan arahan agar STAI Al Bayan menjadi perguruan tinggi yang unggul dan mendapat kepercayaan dari masyarakat maupun pemerintah," tambahnya.

Hadir mendampingi penyerahan KMA bagi STAI Al Bayan Kasubdit Kelembagaan dan Kerjasama PTKI Kemenag RI Muh Adib Abdushomad MAg MEd PhD dan Kasi Penjaminan Mutu Kelembagaan PTKI Kemenag RI Ahmad Mahfud MAg. "Agar STAI tumbuh dan tangguh jangan eksklusif dan perbanyak silaturahii," tambah Muh Abid.

photo
Penyerahan Keputusan Menteri Agama (KMA) izin pendirian Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al Bayan Hidayatullah Makassar, Kamis (3/2) disambut antusias oleh seluruh pengurus Hidayatullah di Sulsel.  (Foto: Dok Yayasan Al Bayan Makassar)

Penyerahan KMA tersebut disambut antusias oleh seluruh pengurus Hidayatullah di Sulsel. Hadir jajaran Dewan Pembina Yayasan Al Bayan Ustadz  Ir H Abd Majid MA yang juga sebagai ketua Dewan Murabbi Wilayah Hidayatullah Sulsel dan Ustadz  Drs H Ahkam Sumadiana MA, sekaligus mewakili ketua Dewan Pembina Ustadz  Dr H Abd Qahhar Mudzakkar MSi.

Nampak bahagia pula Dewan Pengawas Ustadz  Drs Nasri Bukhari yang merupakan ketua DPW Hidayatullah Sulsel yang hadir bersama jajaran pengurus DPW dan DPD serta anggota dewan pengawas Ustadz  Drs Muhammad Kaisar juga merupakan ketua DPD Hidayatullah Maros.

Dari unsur pemerintah hadir sebagai undangan menyaksikan penyerahan KMA tersebut pihak Kanwil Kemenag Sulsel, Dir Binmas Polda Sulsel, Kabag Binmas Kapolrestabes Makassar, Danramil Tamamanrea, Kepala Kemenag Makassar, Camat dan Kapolsek Tamalanrea.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement