REPUBLIKA.CO.ID, RABAT -- Masjid-masjid di seluruh wilayah Maroko melaksanakan sholat istisqa untuk meminta hujan. Adzan pun dikumandangkan di seluruh negeri oleh menteri urusan Islam, atas perintah Raja Mohammed VI.
Sholat tersebut mengacu pada sebuah ayat dalam Alquran dan sabda Nabi Muhammad SAW yang memerintahkan untuk melaksanakan sholat ketika dalam kondisi kekeringan. Di Maroko, pada tahun ini defisit hujan telah mencapai tingkat rekor.
Cadangan air di bendungan berada pada titik terendah dalam sejarah, dengan tingkat 34 persen dibandingkan dengan 46 persen tahun lalu. Pertanian, yang mewakili sekitar 14 persen dari PDB, sangat terganggu oleh kekeringan, yang terjadi setelah krisis kesehatan selama dua tahun.
Dalam pidato baru-baru ini di Parlemen, Menteri Pertanian Mohammed Sadiki mengatakan, musim yang akan datang adalah salah satu yang paling sulit selama 30 tahun terakhir. Dari 12 wilayah di Maroko, hanya empat yang tidak menderita kekeringan.
Wilayah tersebut berada di utara meliputi Fez, Tangiers, Rabat dan Casablanca. Wilayah selatan telah terpukul keras akibat kekeringan ii. Di Marrakesh, sejak awal tahun, air telah dijatah. Juga dilarang menyirami taman, taman umum, dan lapangan olahraga.