Sabtu 05 Feb 2022 18:12 WIB

Pemkot Semarang Hentikan PTM Mulai Senin Lusa

Pemkot Semarang juga bakal menggenjot vaksinasi booster untuk masyarakat.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Agus raharjo
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi (baju batik) meninjau pelaksanaan PTM terbatas di SMPN 12 Semarang, Senin (30/8). Wali Kota menegaskan pelaksanaan PTM terbatas di Kota Semarang dilaksanakan bertahap.
Foto: Republika/Bowo Pribadi
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi (baju batik) meninjau pelaksanaan PTM terbatas di SMPN 12 Semarang, Senin (30/8). Wali Kota menegaskan pelaksanaan PTM terbatas di Kota Semarang dilaksanakan bertahap.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG—Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang resmi mengambil kebijakan menghentikan sementara kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen di sekolah. PTM dihentikan mulai Senin (7/2/2022) lusa selama dua pekan.

Seluruh sekolah jenjang SD dan SMP sederajat bakal melaksanakan layanan pendidikan dengan pembelajaran jarak jauh (PJJ). “Kebijakan ini diambil sebagai respon atas tren lonjakan kasus aktif Covid-19 di wilayah Kota Semarang,” tutur Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (5/2/2022).

Baca Juga

Wali Kota mengaku pihaknya menghentikan PTM guna mengurangi risiko penularan Covid-19 di lingkungan sekolah. Terlebih kasus aktif Covid-19 di Kota Semarang terus menunjukkan kenaikan dalam beberapa pekan terakhir. “Dengan menimbang adanya peningkatan kasus yang cukup cepat, maka keselamatan dan keamanan peserta didik kami kedepankan,” tegasnya.

Orang nomor satu di Kota Semarang ini juga menyebutkan, setiap hari terus mengamati pergerakan grafik kasus aktif Covid-19 di wilayah Kota Semarang. Termasuk tren serta pola persebarannya. Kendati begitu, ia belum dapat memastikan apakah penambahan kasus aktif yang cepat tersebut merupakan penyebaran dari varian baru omicron.

Berdasarkan hasil pemantauan terhadap penambahan kasus yang terjadi menunjukkan pola penyebaran Covid-19 di Kota Semarang saat ini relatif mirip dengan varian omicron yang penyebaran relatif cepat. “Kalau kita memantau melalui portal Siaga Corona Kota Semarang, bisa diamati grafik kasus dalam dua pekan terakhir agak menukik. Makanya kita terus mewaspadai varian baru Covid-19 tersebut,” ujarnya.

Hanya saja, untuk membuktikannya memang maih arus menunggu uji laboratorium terhadap sampel Whole Genome Sequencing (WGS) yang sudah diambil. Tetapi karena penularan labih cepat dan umumnya tidak disertai dengan gejala, sepertinya mengarah pada varian omicron. “Bahkan penderita juga tidak tahu kalau terpapar, karena merasa tidak ada gejala,” tegasnya.

Selain menghentikan sementara PTM, Pemkot Semarang juga akan menggenjot vaksinasi booster (penguat) di masyarakat. Bahkan, tidak menutup kemungkinan bakal melakukan kegiatan vaksinasi massal secara masif untuk booster.

“Sehingga Pemkot Semarang bakal bersinergi dengan stakeholder lain guna mengupayakan percepatan vaksinasi booster,” tambah Wali Kota.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement