Sabtu 05 Feb 2022 23:51 WIB

Kapan Waktu Tepat untuk Deteksi Dini Kanker Serviks?

Deteksi dini kanker serviks bisa dilakukan dengan pap smear.

Papsmear/ilustrasi
Foto: topnews.ae
Papsmear/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemeriksaan pap smear secara teratur disarankan pada wanita yang sudah menikah atau melakukan hubungan seksual. Hal ini diungkapkan dokter spesialis kebidanan & kandungan konsultan onkologi ginekologi dari Universitas Indonesia, Dr. dr. Bambang Dwipoyono, BD.Sp.OG, MS, MARS.

Bambang mengatakan, pap smear dilakukan sebagai salah satu upaya deteksi dini untuk mengetahui adanya kelainan pada serviks."Kita melihat mulut rahim secara skematis, diusap menggunakan alat yang seperti spatula, brush atau sikat kecil, mengumpulkan sel-sel yang ada di mulut rahim kemudian diperiksa," ujar dalam webinar yang digelar Jumat (5/2/2022).

Baca Juga

Jika dokter menemukan adannya kelainan pada pap smear, maka biasanya akan meminta pasien melakukan colposcopy atau melihat mulut rahim. Dari pembesaran yang dilakukan oleh colposcopy kemudian dilakukan biopsi apakah benar ada kelainan yang ditemukan saat melakukan pap smear.

"Jadi ada konfirmasi, baru kita memastikan kelainan yang dilakukan pada pap smear," kata Bambang.

Dikutip adari Healthline, waktu yang disarankan untuk pemeriksaan pap smear adalah rentang tiga tahun bagi mereka yang berusia 21-29 tahun (sudah aktif berhubungan seksual). Begitu juga pada rentang usia 30-65 tahun.

Sementara pada mereka yang sudah berusia di atas 65 tahun, bila hasil pap smear sebelumnya normal maka tidak perlu mengulang tes kembali setelahnya."Pada dasarnya kalau kita melihat terjadinya infeksi lalu menjadi kanker membutuhkan waktu 10-15 tahun, jika terkena pada usia 65 tahun, mungkin dia akan bermasalah 75 tahun. Kita tidak tahu pada usia itu masih cukup sehat," tutur Bambang.

Pada wanita yang baru melahirkan, pap smear bisa dilakukan 3 bulan setelahnya karena dianggap perubahan hormonal akibat kehamilan sudah berkurang."Walau tidak fix harus 3 bulan, karena ada fase nifas dan lainnya yang mungkin masih ada darah yang ganggu hasil pap smear," ucap Bambang.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement