Ahad 06 Feb 2022 15:18 WIB

Rumah Sakit di Jabar Hanya Tangani Pasien Covid-19 Bergejala

Pasien Covid-19 omicron disebut lebih cepat pulih ketimbang varian delta

Rep: Bayu Adji P/ Red: Nur Aini
Tenaga kesehatan melakukan evakuasi pasien Covid-19 untuk dilakukan perawatan di ruang isolasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Chasbullah Abdulmajid, Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat (4/2/2022). Tingkat keterisian rumah sakit rujukan Covid-19 di Bekasi mencapai 41 persen seiring dengan kasus aktif mencapai 5.853 kasus pada Jumat (4/2/2022) yang tersebar di 56 Kelurahan di Kota Bekasi, Jawa Barat. Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Tenaga kesehatan melakukan evakuasi pasien Covid-19 untuk dilakukan perawatan di ruang isolasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Chasbullah Abdulmajid, Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat (4/2/2022). Tingkat keterisian rumah sakit rujukan Covid-19 di Bekasi mencapai 41 persen seiring dengan kasus aktif mencapai 5.853 kasus pada Jumat (4/2/2022) yang tersebar di 56 Kelurahan di Kota Bekasi, Jawa Barat. Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil, meminta masyarakat tetap tenang dalam menghadapi lonjakan kasus Covid-19 yang saat ini terjadi. Ia menilai, seorang yang terpapar Covid-19 varian omicron ini lebih cepat proses pemulihannya dibandingkan varian delta.

Oleh karena itu, ia meminta masyarakat yang terpapar Covid-19 tak perlu buru-buru ke rumah sakit untuk menjalani isolasi. Apalagi positif tanpa gejala atau bergejala ringan. "Karena omicron ini cepat sembuh. Tiga-empat hari sudah sembuh," kata dia di Kabupaten Tasikmalaya, Ahad (6/2/2022).

Baca Juga

Apabila setiap pasien Covid-19 ingin selalu menjalani isolasi di rumah sakit, dikhawatirkan tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) menjadi tinggi. Akibatnya, pasien yang semestinya mendapatkan penanganan medis justru akan kesulitan.

"Jadi jangan seperti di Jakarta, maaf. BOR-nya naik hampir 60 persen. Itu 2/3 adalah orang bergejala ringan," kata dia.

Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, mengatakan, pasien positif tanpa gejala atau bergejala ringan cukup menjalani isolasi mandiri di rumah. Pemerintah akan menyediakan obat yang dibutuhkan dengan gratis. Petugas puskesmas juga akan terus melakukan pemantauan.

"Jadi rumah sakit hanya untuk mereka yang sedang, berat, atau komorbid," kata dia.

Ia menambahkan, pihaknya juga akan memfasilitasi tempat isolasi khusus untuk para tenaga kesehatan (nakes) yang bertugas menangani kasus Covid-19. Sebab, saat ini mulai banyak nakes yang terpapar Covid-19 di Jabar. 

Baca: Tak Cukup 50 Persen, KPAI Sarankan PTM DKI Ditutup Sementara

Baca: Jatim Siagakan 13.853 Tempat Isolasi Terpadu Antisipasi Lonjakan Covid-19

Baca: Covid-19 Meningkat, Pemkot Cirebon Gencarkan Kembali Prokes

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement