Selasa 08 Feb 2022 03:05 WIB

Jurnalis Tewas Saat Liput Konflik di Yaman

Kelompok pemberontak Houthi belum mengomentari insiden tersebut

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan  melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS).  Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.

ADEN, Yaman -- Seorang jurnalis tewas Ahad (6/2/2022) malam saat meliput bentrokan antara pasukan pemerintah Yaman dan pemberontak Houthi yang didukung Iran di Yaman. Mervan Yusuf meninggal saat bertugas di distrik Harad di provinsi Hajjah, kata Wakil Menteri Informasi Yaman Abdul Basit al-Qaidi di Twitter.

Al-Qaidi menyampaikan belasungkawa kepada keluarga Yusuf. Houthi belum mengomentari insiden itu.

Tentara Yaman mengumumkan pada Sabtu bahwa distrik Harad dikepung oleh pasukan tentara sebagai buntut bentrokan dengan Houthi. Harad, yang dikendalikan oleh Houthi,  adalah salah satu distrik paling strategis di Yaman. Distrik ini juga merupakan rumah bagi pelabuhan vital yang dioperasikan oleh Arab Saudi.

Yaman telah dilanda kekerasan dan ketidakstabilan sejak 2014, ketika pemberontak Houthi yang bersekutu dengan Iran merebut sebagian besar negara itu, termasuk ibu kota Sanaa.

Koalisi yang dipimpin Saudi yang bertujuan untuk mengembalikan pemerintah Yaman telah memperburuk situasi, menyebabkan salah satu krisis kemanusiaan terburuk di dunia, dengan hampir 80 persen atau sekitar 30 juta orang membutuhkan bantuan dan perlindungan kemanusiaan dan lebih dari 13 juta orang dalam bahaya kelaparan, menurut perkiraan PBB.

 

sumber : https://www.aa.com.tr/id/dunia/jurnalis-tewas-saat-liput-konflik-di-yaman/2495737
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement