REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemilik klub sepak bola Persikota Tangerang Prilly Latuconsina mengatakan akan melakukan pembicaraan mendalam bersama pelatih mengenai transfer pemain. Aktris sekaligus produser film "Ku Kira Kau Rumah" tersebut mengaku sudah puas dengan skuad Persikota saat ini, dan akan memikirkan soal transfer pemain saat klubnya yang berlaga di Liga 3 itu naik kelas ke Liga 2.
"Karena kalau di Liga 3 kami kan belum ada regulasi beli pemain. Nanti kalau di Liga 2 juga akan melakukan diskusi yang panjang dengan coach karena kan coach sendiri yang tahu apa sih yang sebenarnya diperlukan oleh Persikota," kata Prilly dalam siaran langsung Instagram bersama Erick Thohir, Senin (7/2/2022). "Kalau saya sih melihatnya sudah happy sekali dengan pemain-pemain Persikota sekarang, karena kan saya lumayan sering ke lapangan, karena kan lapangannya dekat dengan rumah saya di Stadion Benteng, jadi kalau mereka latihan saya lihat."
Semangat para penggawa Persikota yang terus konsisten latihan dan rasa optimistis untuk terus menang, menurut Prilly, menjadi yang terpenting saat ini untuk menghadapi Liga 3. "Dan, nanti tahun ini Persikota amin lulus bisa ke Liga 2, nah masalah beli pemain itu saya akan diskusikan dengan coach," kata Prilly.
Persikota Tangerang berhasil meraih kemenangan perdana dalam laga pembuka Liga 3 skor 4-0 atas Persikasi Bekasi, Ahad (6/2/2022). Untuk dapat maju ke Liga 2, Prilly menyadari betul perlu banyak hal yang harus dipersiapkan, mulai dari prestasi hingga dari segi bisnis.
Saat ini, perempuan berdarah Sunda itu mengatakan fokus pada keberlanjutan bisnis klub dengan menjalankan good corporate governance atau tata kelola perusahaan yang baik agar menghasilkan keuntungan secara bisnis sekaligus berprestasi.
"Jadi makanya saya mengambil keputusan bergabung di Liga 3 karena saya ingin tahu prosesnya seperti apa, bagaimana bisa naik ke Liga 2, terus saya juga punya feeling yang besar untuk Persikota, mungkin karena saya perempuan, pakai perasaan," kata Prilly. "Saya punya feeling yang kuat dengan Persikota karena tim Persikota perjalanannya sudah panjang dan dulu dia disebut bayi ajaib karena mencetak prestasi yang luar biasa untuk warga Tangerang."
Erick Thohir yang telah terlebih dahulu terjun di industri olahraga, memberi saran kepada Prilly tentang pentingnya keseimbangan antara pemain bintang dan pemain muda. Menteri BUMN itu memberi contoh ketika dia mengelola klub bola basket Satria Muda. Banyak pemain muda yang dibina Satria Muda bergabung dengan tim nasional, namun klub tetap memiliki pemain bintang.
Erick menyebut kombinasi pemain bintang dan pemain muda dalam sebuah klub ibarat ramuan jamu, mesti pas. "Yang paling penting visinya Prilly apa. Apakah membentuk klub yang juara atau fokus ke pembinaan. Bukan berarti pembinaan tidak juara, cuman kadang-kadang setelah timnya terbentuk bisa saja mengambil pemain bintang, tergantung formulanya," kata Erick memberikan saran kepada Prilly.