REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wakil Wali Kota Surabaya Armuji menyebut angka kesembuhan pasien Covid-19 di Kota Pahlawan, Jatim, mencapai 94,5 persen. Sedangkan bed occupancy rate (BOR) atau keterisian tempat tidur naik hingga 20 persen.
"Terkait hal ini, Pemkot Surabaya telah mengambil langkah antisipatif di antaranya memperkuat testing dan tracing," kata Wakil Wali Kota (Wawali) Armuji di Surabaya, Selasa (8/2/2022).
Menurut dia, berdasarkan data Pemkot Surabaya, terhitung pada Selasa ini, total pasien positif Covid-19 dalam perawatan medis sebanyak 1.410 jiwa. Sehingga jika dikumulatifkan mencapai 72.435 jiwa.
Sedangkan untuk angka kesembuhan harian pada Senin (7/2) mencapai 732 jiwa hanya terpaut sembilan jiwa dari jumlah tambahan kasus aktif pada hari itu sebanyak 741 jiwa. Persentase Kesembuhan yang tinggi di Kota Surabaya mencapai 94,5 persen dengan angka Kumulatif 68.459 jiwa.
Armuji mengatakan, berdasarkan keterangan dari Ketua Persatuan Rumah Sakit Indonesia (Persi) Surabaya dr Didi Dewanto SpOG, bahwa BOR di rumah sakit naik 5 hingga 20 persen dengan tren meningkat. "Angka kesembuhan tinggi mencapai 94,5 persen tetapi laju infeksinya juga sangat cepat, kita semua harus disiplin menjaga diri," ujarnya.
Untuk menjaga BOR agar tetap stabil, Armuji meminta warga Surabaya tidak panik apabila terinfeksi Covid-19, melainkan segera melapor kepada puskesmas setempat. Nanti akan diberikan rekomendasi untuk isolasi mandiri atau harus dibawa ke tempat isolasi terpusat di Asrama Haji.
"Jangan tergesa-gesa ke rumah sakit, kecuali yang memiliki komorbid atau ada gejala medis yang harus ditangani. Pemkot juga menggenjot vaksinasi untuk meminimalisir dampak infeksi Covid-19," katanya.
Ia juga mengimbau agar warga tidak keluar rumah apabila tidak ada kepentingan mendesak dan tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) dimanapun berada. Serta segera mengambil kesempatan vaksin apabila sudah dijadwalkan.