REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Dikisahkan Imam Al Ghazali dalam kitabnya Asrar Al-Hajj, bahwa Ali bin Muwaffaq bermimpi dengan Rasulullah SAW pernah berhaji dengan mengatasnamakan atau menghadiahkan pahalanya untuk Rasulullah beberapa kali.
Karena amalan inilah seperti dikisahkan Imam Ghazali, Ali bin Muwaffaq bermimpi dengan Rasulullah SAW.
Dia berkata, "Kemudian aku bermimpi melihat Rasulullah. Beliau bertanya padaku, 'Wahal Ibnu Muwaffaq, apakah kamu berhaji atas namaku?" Muwaffaq menjawab. "Ya wahai Rasulullah." Ali bin Muwaffaq menjawab, 'Ya benar wahai Rasulullah,"
Kemudian beliau bersabda, "Sesungguhnya aku akan membalasmu karena haji-haji itu pada Hari Kiamat. Aku akan menggandeng tanganmu di Padang Mahsyar lalu memasuk-kanmu ke surga pada saat manusia lainnya sedang mengalami susahnya perhitungan amal." (HR Abu Thalib al-Makki).
Imam Mujahid dan sebagian ulama lainnya berkata, “Sesungguhnya orang-orang yang melaksanakan haji ketika tiba di Makkah, mereka disambut oleh para malaikat. Mereka mengucapkan salam kepada mereka yang mengendarai unta, menjabat tangan mereka yang mengendarai keledai dan memeluk erat mereka yang berjalan kaki."
Al-Hasan berkata, “Barang siapa meninggal tepat sesudah Ramadhan, perang atau haji, niscaya meninggal sebagai seorang syahid."
Umar berkata, “Orang yang melaksanakan haji diampuni dosanya dan dosa orang-orang yang dimintakan ampunan olehnya pada Dzulhijjah, Muharram, Shafar dan 20 Rabiul Awal.”
Pengarang kitab al-Qut meriwayatkan hadits ini. Namun al-Iraqi tidak memasukannya sebagai hadis. Dan tidak ada satu pun perawi tsiqqah yang meriwayatkannya.
Asy-Syafi'i meriwayatkannya dalam kitab Musnad. Begitu juga Abu Dzar al-Harawi meriwayatkannya dari hadis Umar berkata.
"Malaikat-malaikat akan menjabat tangan jamaah haji yang naik kendaraan dan memeluk jamaah haji yang berjalan kaki." (HR Abu Dzar al-Harawi)
Ibnu al-Jauzi meriwayatkannya dari al-Hasan al-Bashri dengan redaksi pengarang kitab ini,hanya saja dalam riwatnya, al-Hasan berkata,“Sesudah umrah,haji,atau perang."
Al-Hafizh Ibnu Rajab meriwayatkan bahwa ketika orang yang haji terlambat datang ke kampung halamannya melebihi masa ini, maka doa Nabi tersebut hingga dia tiba debagaimana telah diterangkan.
Imam Ahmad meriwayatkan dari Hadits Ibnu Umar secara marfu apabila engkau berjumpa dengan orang yang baru pulang ngaji, maka ucapkan salam kepadanya, jabat tangannya, dan minta inilah dia memohonkan ampun untukmu sebelum dia memasuki rumahnya karena dia adalah orang yang diampuni. ( HR Ahmad).