REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (Mitratel) berhasil menambahkan 2.580 tenant baru dari akuisisi menara milik Telkomsel yang berasal dari operator telekomunikasi selain Telkomsel per akhir Januari 2022. Direktur Investasi Mitratel Hendra Purnama mengatakan, penambahan tenant baru tersebut seiring dengan perkembangan operator telekomunikasi yang terus memperkuat dan memperluas jaringannya.
"Kami akan menawarkan tower-tower hasil akuisisi khususnya dari Telkomsel secara agresif kepada para operator Telekomunikasi, karena Menara-manara tersebut berada di lokasi yang strategis dan kami yakin operator akan terus memperkuat jaringannya untuk melayani pelanggan yang semakin luas," ujar Hendra dalam keterangan di Jakarta, Rabu (9/2/2022).
Apalagi dengan implementasi teknologi 5G, lanjut Hendra, diperkirakan kebutuhan menara telekomunikasi akan semakin meningkat. Ia menambahkan, Mitratel juga telah menyiapkan jaringan fiber optik untuk mendukung peningkatan kualitas layanan para operator telekomunikasi di Indonesia.
Saat ini emiten berkode saham MTEL itu memiliki lebih dari 28.200 menara dengan 42.500 tenant. Jumlah itu termasuk akumulasi dari penambahan akuisisi dan pembangunan tower yang dilakukan Mitratel sampai akhir 2021. Dari 28.200 menara milik Mitratel, sebanyak 16.200 menara atau 58 persen berada di luar Jawa.
Sebelumnya, Mitratel telah melakukan akuisisi menara milik Telkomsel total sebesar 10.050 menara. Akuisisi dimaksud dilaksanakan dalam tiga tahap selama kurun waktu 2020-2021. Menara tersebut sebelumnya hanya dimanfaatkan oleh Telkomsel saja atau dengan kata lain tenancy rationya hanya 1x, sehingga berdampak pada penurunan tenancy ratio menara Mitratel dari 1,6x menjadi 1,5x.
Akuisisi menara dari Telkomsel ke Mitratel selain menambah jumlah kepemilikan menara juga menciptakan peluang pemanfaatan menara dimaksud oleh operator lain selain Telkomsel.