Sabtu 12 Feb 2022 02:20 WIB

Covid-19 Sebabkan Masalah Jantung Jangka Panjang

Analisis data menemukan pasien Covid-19 punya peningkatan risiko komplikasi jantung

Rep: Santi Sopia/ Red: Christiyaningsih
Analisis data menemukan pasien Covid-19 punya peningkatan risiko komplikasi jantung (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com.
Analisis data menemukan pasien Covid-19 punya peningkatan risiko komplikasi jantung (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Penelitian baru mendukung gagasan bahwa infeksi Covid-19 dapat menyebabkan masalah jantung jangka panjang. Analisis data kesehatan AS menemukan pasien Covid-19 memiliki peningkatan risiko komplikasi jantung setidaknya selama satu tahun setelah infeksi.

Komplikasi tersebut termasuk masalah irama jantung, peradangan, pembekuan darah, strok, penyakit arteri koroner, serangan jantung, gagal jantung dan kematian, menurut temuan yang diterbitkan baru-baru ini di jurnal Nature Medicine. “Untuk orang-orang yang jelas-jelas berisiko terkena penyakit jantung sebelum terinfeksi SARS-CoV-2, temuan ini menunjukkan bahwa Covid-19 dapat memperbesar risiko tersebut,” kata penulis senior Ziyad Al-Aly, asisten profesor kedokteran di Washington University, St. Louis, seperti dilansir dari laman Upi, Jumat (11/2/2022).

Baca Juga

Orang yang tidak pernah memiliki masalah jantung dan dianggap berisiko rendah juga mengembangkan masalah jantung setelah Covid-19. Al-Aly mengatakan risiko itu  termasuk bagi usia tua, muda, pria dan wanita, semua ras, orang dengan obesitas maupun yang tidak. Selain itu, termasuk orang dengan dan tanpa diabetes, mereka yang memiliki riwayat penyakit jantung atau tidak. Begitu juga termasuk orang dengan infeksi Covid-19 ringan serta mereka yang dirawat di rumah sakit dengan penyakit parah.

Untuk penelitian ini, timnya menganalisis data sistem kesehatan Departemen Urusan Veteran AS pada hampir 154 ribu pasien yang dites positif Covid-19 antara 1 Maret 2020, dan 15 Januari 2021. Pasien selamat dari 30 hari pertama penyakit tersebut.

Ketika data dikumpulkan, vaksin belum tersedia secara luas. Pasien dibandingkan dengan lebih dari 5,6 juta pasien yang tidak memiliki Covid-19 pada Maret 2018 hingga Januari 2019.

Para peneliti menemukan bahwa pada tahun setelah mereka terinfeksi, pasien Covid-19 memiliki tingkat penyakit jantung empat persen lebih tinggi, termasuk gagal jantung dan kematian dibandingkan mereka yang tidak memiliki Covid-19. "Beberapa orang mungkin berpikir 4 persen adalah angka yang kecil, tetapi ternyata tidak, mengingat besarnya pandemi," kata Al-Aly dalam rilis berita universitas.

Al-Aly yang juga kepala Layanan Penelitian dan Pendidikan di Sistem Perawatan Kesehatan St. Louis Urusan Veteran menambahkan dibandingkan dengan kelompok kontrol, pasien Covid-19 memiliki risiko penyakit arteri koroner 72 persen lebih tinggi, risiko serangan jantung 63 persen lebih tinggi, dan risiko strok 52 persen lebih tinggi. Secara keseluruhan, pasien ini memiliki risiko 55 persen lebih tinggi dari kejadian kardiovaskular utama yang merugikan yang mencakup serangan jantung, strok, dan kematian.

Akibatnya, infeksi Covid-19 sejauh ini berkontribusi pada 15 juta kasus baru penyakit jantung di seluruh dunia. Karena cukup signifikan, maka bagi siapa saja yang pernah terinfeksi, kesehatan jantung menjadi bagian integral dari perawatan Covid.

Selain masalah jantung, Covid juga dapat menyebabkan komplikasi lain yang secara kolektif dikenal sebagai long Covid. Al-Aly mengatakan temuan tersebut menyoroti pentingnya mendapatkan vaksinasi Covid-19 sebagai cara untuk mencegah kerusakan jantung.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement