REPUBLIKA.CO.ID, LONDON— Kader Nahdlatul Ulama Inggris Raya terpilih sebagai finalis alumni terbaik dalam penghargaan Study UK Alumni Awards 2021-2022 yang diberikan British Council.
Dua santri ini, yakni dr Makhyan Jibril al-Farabi dan Irfan L Sarhindi mendapatkan penghargaan atas prestasi dan kiprah mereka. Penghargaan ini diberikan British Council pada Jumat (11/02/2022).
Sebagai informasi, dr Makhyan Jibril al-Farabi merupakan lulusan Master of Entrepreneurship with healthcare Pathway, mendapat penghargaan bidang science and sustainability. Makhyan juga awardee chevening pada 2017.
Sedangkan, Irfan L Sarhindi merupakan lulusan Master of Philosophy Education, University College London dan Awardee LPDP 2016, mendapat anugerah bidang social action.
Keduanya merupakan santri yang pernah kuliah di Inggris dan berkiprah di keluarga besar PCI Nahdlatul Ulama United Kingdom.
Pada saat ini, kedunya berkiprah di bidang pengabdian masing-masing. Makhyan tercatat sebagai anggota Tim Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Jawa Timur. Makhyan juga menjadi juru bicara Rumpun Kuratif Satgas Penanganan Covid-19 Jatim.
Irfan L Sarhindi menjadi pengajar, pengasuh pesantren dan juga Founder Podcastren. Dia juga menjadi influencer untuk menarasikan Islam damai di media sosial, seraya memberikan pelatihan-pelatihan tentang kepemimpinan dan beasiswa ke generasi muda.
Ketua PCI Nahdlatul Ulama United Kingdom, Shandy Adiguna, menyampaikan pihaknya berbangga dengan prestasi para kader NU Inggris.
"Kami sangat berbangga dengan prestasi para santri yang telah mengenyam pendidikan di Inggris, mengabdi untuk NU UK serta kembali ke tanah air untuk berkarya. Penghargaan ini merupakan bukti mereka berprestasi, khidmahnya berdampak penting, dan diakui secara global," ungkap Shandy.
Sekretaris PCI NU United Kingdom, Munawir Aziz, menjelaskan pihaknya sedang mengkonsolidasi santri-santri alumni Inggris agar bisa berkolaborasi untuk khidmah yang lebih besar dan jangka panjang.
"Kami ingin agar santri-santri baik yang masih studi di Inggris maupun yang sudah kembali ke Tanah Air, bisa terus terkoneksi. Kita akan siapkan kolaborasi dengan santri-santri lintas negara, agar khidmahnya lebih nyata dan terus menginspirasi," ungkap Munawir.
Munawir berharap agar lebih banyak santri-santri dan Nahdliyyin yang kuliah di Inggris dan negeri-negeri lain, di kampus-kampus terbaik dunia untuk menimba ilmu.
"Kita buktikan bahwa santri bisa melakukan lompatan sejarah. Punya dasar ilmu agama yang solid, sekaligus mengembangkan science dan terkoneksi dengan jaringan profesional skala internasional," terangnya
PCINU UK juga konsisten mengeksusi program mentoring beasiswa, kursus bahasa Inggris dan informasi studi di Inggris Raya untuk santri-santri di Indonesia.