Sabtu 12 Feb 2022 14:45 WIB

Demonstran Anti Pembatasan Covid-19 Menolak Bubarkan Diri

Mereka akan terus berdemonstrasi sampai semua pembatasan pandemi dicabut.

Pengemudi truk berkonvoi menuju Parliament Hill di Ottawa, Kanada, Sabtu (29/1/2022). Mereka memprotes mandat vaksin.
Foto: Frank Gunn/The Canadian Press via AP
Pengemudi truk berkonvoi menuju Parliament Hill di Ottawa, Kanada, Sabtu (29/1/2022). Mereka memprotes mandat vaksin.

REPUBLIKA.CO.ID, WINDSOR -- Para pemrotes pembatasan Covid-19 masih memblokade jalur perdagangan penting Kanada-Amerika Serikat pada Jumat (11/2). Meskipun perintah pengadilan telah dikeluarkan untuk mengakhiri aksi tersebut.

Aksi blokade itu telah mengganggu industri otomotif di Amerika Utara. Perdana Menteri Justin Trudeau telah berjanji kepada Presiden AS Joe Biden bahwa pihaknya akan melakukan tindakan cepat untuk mengakhiri krisis.

Sebelumnya pada hari yang sama, seorang hakim Kanada memerintahkan penghentian aksi blokade itu yang telah berlangsung empat hari di Ambassador Bridge, lintas perbatasan darat tersibuk di Amerika Utara. Perintah penghentian itu berlaku pada Jumat pukul 19.00 Eastern Time (Sabtu, 07.00 WIB).

 

Pengumuman Lomba Menulis Retizen: Covid Naik Lagi, Bagaimana Nasib PTM? 

Namun, lebih dari dua jam setelahnya, sekitar 200 demonstran, termasuk anak-anak, masih berkeliaran di pintu masuk jembatan itu sambil melambaikan bendera Kanada. Beberapa di antaranya bahkan menyalakan kembang api.

Polisi berkumpul di sebuah lahan parkir beberapa blok dari para demonstran. Mereka membagikan pamflet berisi peringatan sanksi di bawah perintah darurat Provinsi Ontario yang mulai berlaku pada tengah malam.

Trudeau sebelumnya mengatakan kepada awak media bahwa belum ada tindakan yang bisa dilakukan. Perusahaan-perusahaan, termasuk Ford, telah mengalihkan pengiriman kargo untuk mengurangi kerugian di tengah pemangkasan produksi.

Hakim Pengadilan Tinggi Geoffrey Morawetz pada Jumat menyetujui permintaan asosiasi industri otomotif dan pemerintah Kota Windsor agar aksi protes dihentikan. Para demonstran yang menduduki jalan-jalan menuju jembatan itu menyuarakan penentangan mereka.

"Kanada seharusnya menjadi negara bebas," kata Liz Vallee, seorang pengunjuk rasa dari Chatham, Ontario. "Ketika kebebasan terancam, kami harus membela diri."

Vallee mengatakan dia dan rekan-rekannya akan tetap berada di sana sampai semua pembatasan pandemi dicabut. Para peserta aksi "Konvoi Kebebasan", yang diawali oleh protes para sopir truk Kanada terhadap mandat vaksin bagi pengemudi lintas batas, juga menduduki kawasan di luar gedung-gedung pemerintah di Ibu Kota Ottawa dan memblokade dua jalur lintas perbatasan dengan AS.

Protes tersebut telah menginspirasi aksi serupa di Prancis, Selandia Baru, Australia, dan AS. Departemen Keamanan Dalam Negeri AS sedang berupaya untuk memastikan bahwa aksi "Konvoi Kebebasan" yang dijadwalkan berlangsung pada awal Maret di Washington, DC, "tidak mengganggu aktivitas perdagangan yang sah".

sumber : Antara/Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement