REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pengamat politik konservatif AS Tucker Carlson berseloroh bahwa terpidana kejahatan seksual Jeffrey Epstein bekerja untuk badan intelijen Israel, Mossad. Hal itu ia sampaikan dalam pidatonya di acara Turning Point USA pada Jumat.

"Sangat jelas bagi siapa pun yang menonton bahwa orang ini memiliki koneksi langsung dengan pemerintah asing. Tidak seorang pun 'diizinkan' mengatakan bahwa pemerintah asing itu dimaksud Israel, karena kita telah diintimidasi untuk berpikir bahwa itu tidak pantas," katanya di Student Action Summit Turning Point USA di Tampa, Florida.

Ia kemudian menegaskan klaimnya, bahwa tidak ada sikap antisemit untuk menghungkan Epstein dan Israel. 

Dalam pidatonya, Carlson mempertanyakan apakah Epstein memeras orang atas nama Mossad atau tidak? Ia juga mempertanyakan dari mana asal kekayaan dan karier Epstein.

"Pertanyaan sebenarnya bukanlah 'Apakah Jeffrey Epstein orang aneh yang melecehkan perempuan?' Pertanyaan sebenarnya adalah mengapa dia melakukan ini, atas nama siapa, dan dari mana uangnya berasal," kata Carlson.

"Saya pikir jawaban yang sebenarnya adalah Jeffrey Epstein bekerja atas nama badan intelijen, mungkin bukan Amerika. Kita berhak bertanya atas nama siapa dia bekerja."

Dalam pidatonya, ia membandingkan pernyataannya tentang hubungan Epstein dan Israel dengan keyakinannya bahwa CIA membunuh mantan presiden John F. Kennedy. Ia menambahkan bahwa kesimpulan pembunuhan terhadap Kennedy itu tidak membuatnya 'anti-Amerika.'

"Mengkritik perilaku lembaga pemerintah tidak menjadikan Anda pembenci; itu menjadikan Anda orang bebas. Anda berhak menuntut agar pemerintah asing tidak diizinkan bertindak melawan kepentingan Anda,” ujarnya dilansir Jerusalem Post. 

Ikuti Whatsapp Channel Republika