Selasa 15 Feb 2022 06:30 WIB

UGM Siapkan Skema Hadapi Lonjakan Covid-19

UGM mempersiapkan tempat-tempat isoman bagi civitas akademika yang terpapar Covid-19.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Ilham Tirta
Kampus UGM Yogyakarta.
Foto: Wahyu Suryana.
Kampus UGM Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Universitas Gadjah Mada (UGM) mempersiapkan sejumlah skema. Terutama, sebagai langkah mitigasi dalam rangka mengantisipasi lonjakan kasus terkonfirmasi Covid-19 akibat varian omicron dalam beberapa waktu terakhir.

Ketua Satgas Covid-19 UGM, Dr Rustamadji mengatakan, UGM telah mempersiapkan tempat-tempat isolasi mandiri (isoman) bagi civitas akademika UGM yang terpapar Covid-19. Salah satunya mengambil lokasi di asrama mahasiswa Darma Putra Baciro.

Baca Juga

Selain itu, UGM berencana menambah tempat isolasi menghadapi lonjakan kasus terkonfirmasi positif yang terjadi di DIY. Apalagi, akhir pekan lalu pada 12 dan 13 Februari 2022 penambahan positif Covid-19 DIY menembus angka 1.000 kasus.

"Rencananya, membuka tambahan tempat isoman dan juga kerja sama dengan pemda untuk isolasi terpusat (isoter)," kata Rustamadji, Senin (14/2).

Rustamadji menuturkan, fasilitas-fasilitas isoter saat ini sudah disiapkan Pemda DIY, Pemkab Sleman dan Pemkot Yogyakarta. Isoter disiapkan untuk menampung pasien yang tidak memiliki gejala maupun pasien bergejala ringan.

Sedangkan, pasien gejala sedang dan berat akan diarahkan atau dirujuk langsung ke fasilitas rumah sakit rujukan Covid-19. Kemudian, UGM berkoordinasi dengan Gadjah Mada Medical Center (GMC) dan Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM.

Selain itu, UGM turut berkoordinasi dengan Klinik Korpagama dalam penanganan Covid-19. Antara lain dalam melakukan langkah-langkah skrining (pemeriksaan), tracing (pelacakan), isolasi (karantina), dan treatment (perawatan).

Demi mencegah penyebaran Covid-19 saat memasuki KBM Bauran di UGM, ia menekankan pentingnya penerapan protokol kesehatan oleh seluruh civitas akademika. Meskipun telah mendapat vaksin maupun booster, prokes harus tetap diterapkan secara ketat."Guna menekan penularan Covid-19 agar tidak semakin meluas," ujar Rustamadji.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement