PPSDM Yogyakarta Dorong ASN Pahami Kebijakan Pola Karir-Pembinaan

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq

Kepala PPSDM Regional Yogyakarta, Agus Irawan.
Kepala PPSDM Regional Yogyakarta, Agus Irawan. | Foto: Dokumen.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Regional Yogyakarta mendorong pemahaman terkait pola karir dan pembinaan ASN. Hal ini penting salah satunya untuk merespons perkembangan pemerintahan dalam penyederhanaan birokrasi.

Kepala PPSDM Regional Yogyakarta, Agus Irawan mengatakan, ASN harus memiliki pemahaman tentang arah kebijakan pola pikir dan pembinaan ASN. Sehingga, ASN mampu memberi dukungan nyata dalam percepatan pencapaian transformasi jabatan.

Itu jadi usaha menciptakan birokrasi yang lebih dinamis, profesional, ramping, dan lincah mendukung peningkatan kinerja pelayanan pemerintahan publik. Agus mengingatkan, kemajuan negara tidak ditentukan alam atau keunggulan komparatif.

Tapi, lanjut Agus, ditentukan keunggulan kompetitif. Ini menjadi modal dasar bagi ASN untuk selalu meningkatkan kapasitas sebagai ASN menghadapi era vuca. Selain itu, ia menekankan, menjadi kuat dibutuhkan pula kemampuan beradaptasi.

"Masa serba dinamis, perubahan sangat cepat, kompleks dan multi dimensi, ASN dituntut selalu adaptif. Untuk itu, tentu diperlukan inovasi-inovasi. Semoga menginspirasi kita meningkatkan kinerja sebagai abdi negara dan pelayan publik," kata Agus, dalam webinar bertema 'Pola Karir dan Pembinaan ASN Pasca Kebijakan Penyetaraan Jabatan Administrasi Menjadi Jabatan Fungsional', Selasa (15/2/2022).

Webinar menghadirkan dua narasumber. Asdep Perancangan Jabatan, Perencanaan dan Pengadaan SDM Aparatur Kemen PAN-RB, Aba Subagja, dan Direktur Fasilitasi Kelembagaan dan Kepegawaian Perangkat Daerah, Ditjen Otonomi Daerah, Kemendagri, Cheka Virgowansyah.

Ia menerangkan, dalam rangka mewujudkan visi misi Indonesia maju, Presiden telah menetapkan lima agenda prirotias. Pembangunan SDM, pembangunan infrastruktur, penyederhanaan birokrasi, penyederhanaan regulasi, dan transformasi ekonomi.

Dalam konteks pembangunan SDM, ASN perangkat kunci dan tulang punggung birokrasi yang berperan penting dalam menjalankan program pemerintah dan pembangunan. Demi menjamin keselarasan potensi ASN, perlu pola karir sebagai bagian manajemen ASN.

Manajemen karir ASN memiliki relevansi dengan tujuan pembentukan birokrasi yang profesional, dinamis, ramping, dan lincah meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan publik. Dari sana diharap lahir pelayanan yang lebih murah, baik, mudah dan cepat.

"Implikasinya di lapangan antara lain dapat memperpendek perizinan, mempermudah iklim investasi, dan meningkatkan daya saing birokrasi," ujar Agus.

Maka itu, diperlukan peningkatan pemahaman terhadap proses pelaksanaan terhadap pengembangan karir pasca penyetaraan. Ini penting menghindari hambatan, keraguan, kebingungan tata laksana kerja, atau pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi.

Agus merasa, semua sudah menjalani kebijakan penyederhanaan birokrasi tersebut, khususnya untuk jabatan administrator dan pengawas. Khusus untuk pusat ini sudah dilakukan pada akhir 2020, dan bagi daerah baru dilaksanakan pada akhir 2021.

"Dalam masa pasca penerapan kebijakan tentu masih dirasakan hal-hal yang menjadi kendala-kendala dalam pelaksanaan tugas di lapangan. Hal ini tidak kita harapkan mengingat tujuan penyederhanaan birokrasi terciptanya profesionalisme ASN," katanya. 

Terkait


Usulan Penyederhanaan Birokrasi, 18.340 Jabatan Dialihkan

Penyederhanaan Birokrasi, Ada 46.159 Jabatan Dipangkas

Wapres: Penyederhanaan Birokrasi Harus Transparan dan Adil

Wapres Ungkap Progres Penyederhanaan Birokrasi di K/L

Ada 232 Daerah Usulkan Penyederhanaan Birokrasi

Republika Digital Ecosystem

Kontak Info

Republika Perwakilan DIY, Jawa Tengah & Jawa Timur. Jalan Perahu nomor 4 Kotabaru, Yogyakarta

Phone: +6274566028 (redaksi), +6274544972 (iklan & sirkulasi) , +6274541582 (fax),+628133426333 (layanan pelanggan)

[email protected]

Ikuti

× Image
Light Dark