Selasa 15 Feb 2022 18:33 WIB

Mandiri Sekuritas Catatkan Pertumbuhan Investor Individu

Mandiri Sekuritas mencatatkan kenaikan jumlah investor individu sebesar 33 persen.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Fuji Pratiwi
Mandiri Sekuritas. Mandiri Sekuritas mencatatkan kenaikan jumlah investor individu sebesar 33 persen per Desember 2021.
Foto: mandirisekuritas.co.id
Mandiri Sekuritas. Mandiri Sekuritas mencatatkan kenaikan jumlah investor individu sebesar 33 persen per Desember 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Minat untuk berinvestasi di pasar modal tetap tinggi meski di tengah masa pandemi. Hal tersebut berdampak terhadap pertumbuhan jumlah investor individu yang semakin meningkat drastis terutama dari kalangan generasi muda.

Per 31 Desember 2021, Mandiri Sekuritas mencatatkan kenaikan jumlah investor individu sebesar 33 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2020. Tren positif ini diperkirakan akan terus berlanjut pada 2022. 

Baca Juga

"Kami optimistis bahwa tahun 2022 ini minat investor individu di pasar modal Indonesia tetap tinggi seiring dengan masih berlanjutnya pandemi," kata Direktur Utama Mandiri Sekuritas Oki Ramadhana, Selasa (15/2/2022). 

Pertumbuhan ini didukung gaya hidup masyarakat yang lebih digital, perkembangan teknologi digital yang pesat, serta potensi pemulihan ekonomi pascapandemi yang didukung pertumbuhan ekonomi domestik. Saat ini, dari total nasabah individu Mandiri Sekuritas, 70 persen diantaranya berasal dari Milenial dan Gen-Z.

Selain jumlah investor, pertumbuhan juga terjadi pada nilai transaksi harian. Mandiri Sekuritas mencatat adanya kenaikan rata-rata transaksi harian sebesar 54 persen dibandingkan dengan 31 Desember 2020. 

Mandiri Sekuritas memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan ditutup kuat pada angka 7.400 di akhir tahun 2022. Proyeksi ini sejalan dengan banyaknya peluang pertumbuhan di Indonesia dengan pijakan fundamental ekonomi yang lebih kuat setelah melakukan reformasi selama beberapa tahun belakangan ini.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement