Selasa 23 Jan 2024 02:20 WIB

Indef: Pemerintah Perlu Dorong Generasi Muda Investasi di Pasar Modal

Hal itu agar generasi muda mempersiapkan masa pensiun mereka.

Tamu undangan merayakan penutupan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2023 di gedung BEI, Jakarta, Jumat (29/12/2023).
Foto: Republika/Prayogi
Tamu undangan merayakan penutupan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2023 di gedung BEI, Jakarta, Jumat (29/12/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Program Ekonomi Syariah Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Fauziah Rizki Yuniarti menilai pemerintah perlu mendorong generasi Z dan milenial untuk berinvestasi di pasar modal. Hal itu agar generasi muda mempersiapkan masa pensiun mereka.

"Pasar modal perlu didorong oleh pemerintah untuk mempersiapkan anak-anak muda memiliki dana pensiun," kata Fauziah dalam webinar daring belum lama ini.

Baca Juga

Dia menjelaskan pasar modal, termasuk pasar modal syariah, memberikan keuntungan yang lebih banyak dalam persiapan generasi muda soal dana pensiun mereka.

Menurut dia, produk keuangan konvensional di perbankan, seperti deposito, belum memadai untuk memenuhi kebutuhan masa pensiun mereka. Sebab, return pada produk tersebut kerap terpengaruh oleh inflasi maupun tingkat suku bunga Bank Indonesia (BI).

"Sedangkan kalau taruh di pasar modal, itu salah satu cara investasi terbaik untuk pensiun, karena return-nya tinggi," ujar dia.

Fauziah mengamini investasi di pasar modal bersifat high risk high return. Kendati begitu, dia menilai berinvestasi di pasar modal masih menjadi pilihan yang lebih baik selama risikonya terukur dan terkelola.

"Mungkin kalau umur 40-60 tahun sudah telat untuk masuk pasar modal sekarang, karena investasi di pasar modal itu sifatnya jangka panjang. Tapi, kalau untuk gen Z dan milenial, kita perlu dorong untuk masuk ke pasar modal," ungkap dia.

Di samping itu, Fauziah juga menyarankan pemerintah untuk mendorong pasar modal syariah bagi generasi Z dan milenial. Sebab, kedua generasi tersebut yang banyak menggunakan produk-produk sukuk yang diterbitkan oleh pemerintah.

Dia berharap pemerintah, termasuk pada masa kepimpinan calon presiden mendatang, bisa memberikan perhatian lebih untuk mendorong pasar modal, baik pasar modal secara umum maupun pasar modal syariah.

 

 

 

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement