REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Program Ekonomi Syariah Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Fauziah Rizki Yuniarti menilai pemerintah perlu mendorong generasi Z dan milenial untuk berinvestasi di pasar modal. Hal itu agar generasi muda mempersiapkan masa pensiun mereka.
"Pasar modal perlu didorong oleh pemerintah untuk mempersiapkan anak-anak muda memiliki dana pensiun," kata Fauziah dalam webinar daring belum lama ini.
Dia menjelaskan pasar modal, termasuk pasar modal syariah, memberikan keuntungan yang lebih banyak dalam persiapan generasi muda soal dana pensiun mereka.
Menurut dia, produk keuangan konvensional di perbankan, seperti deposito, belum memadai untuk memenuhi kebutuhan masa pensiun mereka. Sebab, return pada produk tersebut kerap terpengaruh oleh inflasi maupun tingkat suku bunga Bank Indonesia (BI).
"Sedangkan kalau taruh di pasar modal, itu salah satu cara investasi terbaik untuk pensiun, karena return-nya tinggi," ujar dia.
Fauziah mengamini investasi di pasar modal bersifat high risk high return. Kendati begitu, dia menilai berinvestasi di pasar modal masih menjadi pilihan yang lebih baik selama risikonya terukur dan terkelola.
"Mungkin kalau umur 40-60 tahun sudah telat untuk masuk pasar modal sekarang, karena investasi di pasar modal itu sifatnya jangka panjang. Tapi, kalau untuk gen Z dan milenial, kita perlu dorong untuk masuk ke pasar modal," ungkap dia.
Di samping itu, Fauziah juga menyarankan pemerintah untuk mendorong pasar modal syariah bagi generasi Z dan milenial. Sebab, kedua generasi tersebut yang banyak menggunakan produk-produk sukuk yang diterbitkan oleh pemerintah.
Dia berharap pemerintah, termasuk pada masa kepimpinan calon presiden mendatang, bisa memberikan perhatian lebih untuk mendorong pasar modal, baik pasar modal secara umum maupun pasar modal syariah.