Rabu 16 Feb 2022 06:00 WIB

5 Fungsi Asbabun Nuzul dalam Kajian Tafsir Alquran

Asbabun nuzul sangat penting untuk mengetahui latarbelakang turunnya ayat Alquran

Rep: Imas Damayanti/ Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi Alquran. Asbabun nuzul sangat penting untuk mengetahui latarbelakang turunnya ayat Alquran
Foto: republika
Ilustrasi Alquran. Asbabun nuzul sangat penting untuk mengetahui latarbelakang turunnya ayat Alquran

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ilmu asbabun nuzul atau ilmu yang mempelajari sebab dan kronologis turunnya ayat Alquran memiliki peran penting dalam penafsiran Alquran. Apa saja fungsi dan manfaat asbabun nuzul bagi para mufasir yang menafsirkan Alquran?

Nur Faizin dalam buku Tema Kontroversial Ulumul Quran menjelaskan bahwa Ibnu Asyur mengklasifikasikan asbabun nuzul yang sahih ke dalam lima macam yaitu sebagai berikut.

Baca Juga

Pertama, asbabun nuzul yang merupakan maksud dari ayat. Kedua, asbabun nuzul berupa kejadian atau peristiwa, tetapi tidak mempengaruhi dilalah atau meaning ayat. Sehingga bila selain bentuk sebab disebutkan, maka ia pun akan sesuai dengan makna ayat saat turun.

Ketiga, asbabun nuzul memiliki persamaan dengan kejadian-kejadian lain yang beragam, namun ia terjadi bagi satu subjek (orang).

Keempat, kejadian yang terjadi sesudah atau sebelum turun ayat sementara dalam Alquran terdapat ayat yang maknanya sesuai dengan kejadian itu.

Kelima, sebab yang menjelaskan hal global (mujmal), atau mutasyabih dan menegaskan keterkaitan antarayat.

Dari sini tampaklah peran asbabun nuzul dalam menafsirkan ayat. Secara umum, Thahir bin Asyur meringkas fungsi asbabun nuzul ke dalam dua bagian.

Pertama, asbabun nuzul sebagai maksud atau pengertian dari sebuah ayat. Untuk mengerti apa deskripsi maksud ayat, contohnya surat Al Mujadilah ayat 1, maka seorang mufasir harus melihat asbabun nuzulnya.

قَدْ سَمِعَ اللَّهُ قَوْلَ الَّتِي تُجَادِلُكَ فِي زَوْجِهَا وَتَشْتَكِي إِلَى اللَّهِ وَاللَّهُ يَسْمَعُ تَحَاوُرَكُمَا ۚ إِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ بَصِيرٌ

"Sesungguhnya Allah telah mendengar perkataan wanita yang mengajukan gugatan kepada kamu tentang suaminya, dan mengadukan (halnya) kepada Allah. Dan Allah mendengar soal jawab antara kamu berdua. Sesungguhnya Allah Mahamendengar lagi Mahamelihat."

Ayat ini turun merespons aduan dari Khaulah binti Tsa’labah. Seorang sahabat yang mengadu kepada Nabi Muhammad SAW terkait dengan persoalan rumah tangganya. Karena tidak mendapatkan ‘solusi yang diinginkannya’, Khaulah akhirnya mengadu langsung kepada Allah. Hingga akhirnya Allah menurunkan wahyu kepada Nabi Muhammad (Surat Al Mujadalah), sebagai solusi atas problematika rumah tangga Khaulah. 

Kedua, asbabun nuzul hanya membantu memahami ayat. Misalnya dengan menjelaskan rincian ayat yang bersifat global atau menepis mutasyabih (kesamaran). Contohnya ada dalam Alquran surat Al-Maidah ayat 44. 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement