REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Taman kanak-kanak (TK) dan pendidikan prasekolah lainnya di China dilarang memberikan tugas dan pelajaran akademik kepada murid-muridnya. Larangan tersebut dituangkan dalam buku pedoman yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan China (MoE), Selasa (15/2/2022).
Lembaga pendidikan prasekolah perlu membuat rancangan program latihan fisik di luar ruang kepada murid-muridnya sedikitnya dua jam setiap hari, demikian buku panduan MoE. TK tidak boleh dievaluasi berdasarkan kemampuan kognitif dan tingkat perkembangan murid-muridnya.
Pihak pengelola bisa melakukan evaluasi sendiri setiap semester dan otoritas pendidikan di tingkat daerah bisa melakukannya setiap 3-5 tahun. Tidak seperti sekolah dasar dan menengah yang melaksanakan sistem pembelajaran akademik, TK harus memberikan pelajaran tentang aktivitas harian dan bermain.
Pengelola TK harus bisa membimbing murid-muridnya agar lebih baik dalam mengembangkan kemampuan diri sendiri, demikian MoE sebagaimana dikutip media China. Untuk mencegah pelatihan dan pembelajaran yang intensif sehingga membuat para orang tua murid cemas, maka pihak TK tidak boleh memberikan ujian secara langsung sebagai bentuk penilaian atas kemampuan berdasarkan tingkat perkembangan murid.
Pada tahun lalu, MoE juga mengeluarkan regulasi pendidikan dasar, menengah, dan tinggi sebagai upaya mengubah sistem pendidikan yang berorientasi pada ujian dan mendukung perkembangan peserta didik secara menyeluruh. Regulasi tersebut dikeluarkan untuk mengurangi tekanan akademik peserta didik dengan menekankan perilaku keseharian mereka sehingga keterampilan nonakademik bisa berkembang.