Kamis 17 Feb 2022 00:12 WIB

Manajer Baru Timnas Basket Putra Fokus Penerapan Prokes dalam Tim

Jeremy Santoso menggantikan posisi Maulana Fareza Tamrella di timnas basket putra.

Jeremy Santoso, manajer baru timnas basket putra Indonesia.
Foto: DOK Perbasi
Jeremy Santoso, manajer baru timnas basket putra Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Timnas basket putra Indonesia memiliki sosok baru di jajaran manajemen menyusul masuknya Jeremy Santoso sebagai manajer. Jeremy menggantikan Maulana Fareza Tamrella dan mulai bertugas dalam persiapan timnas basket Putra menuju Window II Kualifikasi FIBA World Cup 2023 Zona Asia Grup C.

"Menjadi suatu kebanggan dan tanggung jawab yang besar bagi saya dapat ditunjuk oleh Perbasi dan BTN untuk menjalankan tugas sebesar ini. Target saya sangat straightforward. Saya harus dapat membantu membuat kondisi dan situasi terbaik untuk seluruh komponen tim agar dapat memberikan performa terbaik saat menjalankan tugasnya yang dapat menghasilkan tim kita lolos ke Piala Dunia 2023," kata Jeremy.

Baca Juga

FIBA World Cup 2023 akan dilaksanakan di Senayan, Jakarta Pusat. Saat ini venue-nya sedang digarap Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR). Indonesia menjadi tuan rumah bersama Filipina dan Jepang. Akan menjadi kebahagiaan bagi Bangsa Indonesia jika timnas basket putra kali pertama lolos Piala Dunia dan main di depan publik sendiri. 

Jeremy serius ingin mewujudkan target itu. Makanya dia memberikan porsi lebih banyak pada ketatnya penerapan protokol kesehatan di lingkungan timnas. Mengingat, Covid 19 sangat tidak bisa diprediksi. Pada saat yang sama, juga tidak bisa mengontrol virus tersebut. 

"Maka dari itu yang dapat kita kontrol adalah ketaatan seluruh komponen tim terhadap covid compliance rules yang sudah di tetapkan FIBA," ucap pria yang juga Presiden RANS PIK Basketball.

Jeremy mengatakan, akan diterapkan peraturan khusus kepada pemain dan ofisial tim selama ikuti Window II Kualifikasi FIBA World Cup 2023 Zona Asia Grup C. Terutama ketaatan terhadap covid compliance rules yang sudah ditetapkan FIBA. Sehingga timnas basket putra Indonesia bisa lebih fokus pada pertandingan. 

Asisten manajer timnas basket putra Indonesia Ferry Jufri menambahkan, penempatan pemain dan ofisial di hotel dengan prokes ketat adalah salah satu ketaatan menjalankan protokol kesehatan. Bahkan dalam aktivitasnya, selama di hotel, pemain dan ofisial terisolasi dengan penghuni lainnya. Demikian juga dengan akses lift yang dibuatkan khusus.

Bahkan, saat semua komponen tim memasuki bubble training center juga diterapkan protokol kesehatan ketat. Personel yang pernah terpapar Covid 19, diwajibkan melakukan tes usap PCR dua kali sebelum bergabung ke tim. Kemudian jika belum pernah terpapar, cukup sekali tes usap PCR. 

"Namun harus menjalani karantina lebih dulu sambil menunggu hasil tes keluar. Jika dinyatakan negatif maka bisa langsung gabung tim. Ini memang ribet dan makan waktu. Namun inilah bagian keseriusan kami agar semua terproteksi dan bisa fokus pada pertandingan," jelas Ferry.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement