ANTARIKSA -- Beton adalah bahan bangunan yang paling umum digunakan oleh umat manusia selama ribuan tahun. Namun, ia bukanlah bahan pertama yang biasanya dipikirkan orang saat menjelajahi ruang angkasa. Juga bukan fokus dari banyak penelitian mutakhir.
Karena jarang dipikirkan, masih sedikit yang diketahui tentang beberapa sifat-sifatnya, karena keterbatasan lingkungan tempat ia dapat diuji di luar angkasa. Bisa saja beton dapat menjadi bahan yang bagus, untuk membangun rumah di bulan misalnya, atau di Mars sekalian.
Sekarang, bahan yang paling banyak digunakan ini akan diuji di lingkungan baru, gravitasi mikro di atas kapal Stasiun International Ruang Angkasa.
Ia akan menjadi bagian dari Cosmic Kiss (ciuman kosmik), dimana astronot Jerman, Matthias Maurer, akan mencampur beton dalam gaya berat mikro menggunakan mixer yang dirancang khusus. Beton itu tidak akan lebih besar dari ukuran tangannya.
Pekerjaan itu jelas tidak akan menghasilkan banyak hal berbeda dengan yang biasa dilakukan di Bumi.
Namun, sifat-sifat beton di ruang yang berbeda itu akan sangat bermanfaat untuk pengetahuan para ilmuwan.
Untuk diketahui, gravitasi bumi memainkan peran utama dalam proses perawatan beton. Karena proses kimia beton bisa memakan waktu berbulan-bulan, maka tidak mungkin untuk menghilangkan efek gravitasi selama itu untuk pengujian di bumi. Karena itu, eksperimen harus dilakukan di atas ISS.
Hasil dari penelitian ini dapat mengarah pada apa saja, mulai dari strategi pencampuran yang lebih efektif hingga kombinasi bahan yang lebih baik. Tetapi minat jangka panjang yang sebenarnya mungkin terletak pada penggunaan analog konkret untuk membangun habitat luar angkasa itu sendiri.
Komponen beton utama tidak selalu tersedia di Mars atau Bulan, tetapi bahan dengan sifat seperti beton akan berperan penting dalam membangun habitat luar angkasa. Eksperimen Cosmic Kiss juga mencoba-coba menggunakan simulasi bulan sebagai bahan baku beton. Mereka ingin memahami bagaimana bahan itu dapat digunakan untuk membuat merek bahan keras baru berbasis ruang angkasa.
Ini bukan pertama kalinya eksperimen tentang beton ini dijalankan. NASA pada 2019 telah bereksperimen dengan beton dan hasilnya digunakan untuk informasi pengujian terbaru ini. Informasi tentang kekuatan dan waktu pengerasan diperhitungkan dalam desain eksperimen terbaru.
Sumber: Phys.org
Apakah eksperimen baru ini akan menghasilkan sesuatu yang sangat berguna, itu masih harus dilihat. Tetapi paling tidak, para ilmuwan akan memiliki beberapa data baru yang bisa dipertimbangkan. Dan penghuni ISS akan memiliki bola batu sintetis (beton) yang mengambang untuk diurus dalam beberapa waktu ke depan.