Kamis 17 Feb 2022 16:32 WIB

Pemerintah Targetkan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem pada 2023

Jumlah orang miskin di Indonesia ditargetkan bisa berkurang hingga 3 juta pada 2023.

Warga beraktivitas di kawasan Kebon Melati, Jakarta, Kamis (17/2/2022). Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) / Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menargetkan penurunan kemiskinan ekstrem mencapai tiga juta penduduk pada tahun 2023 mendatang.
Foto: Antara/Asprilla Dwi Adha
Warga beraktivitas di kawasan Kebon Melati, Jakarta, Kamis (17/2/2022). Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) / Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menargetkan penurunan kemiskinan ekstrem mencapai tiga juta penduduk pada tahun 2023 mendatang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menargetkan penghapusan kemiskinan ekstrem menjadi sebesar 1,5 persen sampai 2 persen pada 2023. "Kira-kira, kita dapat mengurangi kemiskinan 2,5 juta-3 juta orang dan diharapkan semakin kecil dan menjadi 0-1 persen pada akhir tahun 2024,"ujar Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa dalam Kick Off Meeting Penyusunan RKP 2023 secara daring di Jakarta, Kamis (17/2/2022).

Melalui percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem juga diharapkan proporsi penduduk yang tercakup dalam program jaminan sosial mencapai 91 persen dan nilai tukar petani/nelayan 103-105/105-107. Sasaran tersebut, kata Suharso, merupakan salah satu dari delapan sasaran dan indikator fokus RKP 2023 yang mengangkat tema peningkatan produktivitas untuk transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Baca Juga

"Melalui upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia prevalensi stunting pada balita diharapkan dapat ditekan menjadi 17,5 persen pada tahun 2003 dan diharapkan menjadi 14 persen pada akhir tahun 2024,"ujarnya.

Kemudian, sasaran dan indikator fokus RKP 2023 yang ketiga adalah penanggulangan pengangguran disertai peningkatan decent job dengan proporsi pekerja yang bekerja pada bidang keahlian menengah dan tinggi sebanyak 43 persen.Sasaran selanjutnya adalah mendorong pemulihan dunia usaha melalui revitalisasi pariwisata dan pengembangan UMKM.

Pemerintah menargetkan pertumbuhan wirausaha pada 2023 mencapai 3,5 persen dengan nilai devisa pariwisata yang mencapai 1,76-6,06 miliar dolar AS. Revitalisasi industri dan penguatan riset terapan turut menjadi sasaran fokus RKP 2023 melalui upaya revitalisasi industri termasuk hilirisasi dan penguatan riset terapan.

"Diharapkan pada2023, pertumbuhan industri pengolahan menjadi 5,4-5,9 persen, sehingga kontribusi industri terhadap PDB industri pengolahan dalam hal ini meningkat menjadi 20,6 persen,"tutur Suharso.

Tak hanya itu, pada 2023, pemerintah juga akan mempercepat pembangunan infrastruktur dasar yakni penyediaan air bersih dan sanitasi, infrastruktur digital dan infrastruktur konektivitas.Pemerintah juga akan melakukan pembangunan rendah karbon dan transisi energi serta membangunfasilitas dasar di Ibu Kota Negara Nusantara.

Adapun untuk mencapai sasaran dan indikator fokus RKP 2023 tersebut, pemerintahjuga telah menyiapkan sejumlah major project RKP 2023 yang tentunya menjadi acuan dalam penyusunan rencana kerja dan anggaran kementerian/lembaga dan rencana kerja pemerintah daerah (RKPD)."Saya mengajak pemangku kepentingan baik di tingkat pusat, daerah, BUMN, swasta dan masyarakat bersinergi bahu-membahu mewujudkan pencapaian sasaran pembangunan nasional dalam tahun 2023,"kata Suharso.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement